Sapi jenis peranakan ongole (PO) seberat 810 kilogram itu sebelumnya telah lolos berbagai tes, namun sempat muncul pemberitahuan lisan jika sapinya batal dibeli karena kurang berat. Sebab, sapi kurban yang dicari Jokowi seberat 1 ton.
Hal itu sempat membuat Kasno kecewa karena sapinya disebut sempat tidak bisa mengibaskan ekornya usai menjalani serangkaian pemeriksaan. Namun, kabar baik akhirnya dia terima, Bima akhirnya jadi dibeli untuk kurban.
"Sampun deal (sudah deal)," kata Kasno saat dihubungi detikJateng, Jumat (23/6/2023).
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Bey mengatakan sapi milik Kasno akhirnya jadi dibeli.
"Iya, iya dibeli akhirnya," kata Bey Machmudin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/6) dilansir detikNews.
Bey menyebut keputusan membeli sapi Bima itu berasal dari Jokowi. Bey membenarkan jika sapi itu sempat batal dibeli karena kurang berat.
"Kan memang, memang ada kekurangan (berat) dari setelah kita ulang, kurang atau bagaimana sedikit, tetapi akhirnya dibeli karena Bapak Presiden meminta itu dibeli, akhirnya dibeli," tuturnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Heru mengatakan sapi itu sudah dibeli oleh Sekretariat Presiden atas perintah Presiden Jokowi.
"Ya jadi dibeli oleh Sekretariat Presiden," kata Heru.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DispertanPP) Karanganyar, Siti Maisyaroch mengatakan jika informasi keputusan dibelinya sapi milik Kasno itu, ia terima pada Kamis (22/6) lalu.
"Ada perhatian dari Kepresidenan, nampaknya jadi dibeli," kata Siti saat dihubungi detikJateng, Kamis (22/6).
Siti menyebut Bima dalam kondisi yang sehat. Perihal ekornya yang tidak bisa dikibaskan paska diperiksa petugas, dia mengatakan hal itu karena trauma.
"Kondisinya sehat, baik. (Ekor) Nggak papa, itu cuma trauma, kalau orang itu cuma seperti keseleo saja," tuturnya.
(ams/ams)