Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membeli sapi bernama Bima milik Kasno peternak sapi dari Karangpandan, Karanganyar. Sebelumnya, Kasno menyebut Jokowi sudah batal membeli sapinya lantaran beratnya kurang.
Selain itu, Kasno juga menyebut jika sapinya menjadi cacat usai diperiksa. Bahkan, Kasno akan menuntut ganti rugi kepada Presiden lantaran ekor sapinya menjadi tidak bisa digerakkan gara-gara pemeriksaan itu.
"Iya, iya dibeli akhirnya," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/6/2023) dilansir detikNews.
Bey mengakui jika sapi itu mulanya tidak jadi dibeli karena beratnya kurang. Sebagai informasi, sapi yang dikurbankan Jokowi di Idul Adha tahun ini berbobot 900 kg sampai 1,2 ton. Namun Jokowi meminta sapi peranakan Ongole itu untuk tetap dibeli.
"Kan memang, memang ada kekurangan (berat) dari setelah kita ulang, kurang atau bagaimana sedikit, tetapi akhirnya dibeli karena Bapak Presiden meminta itu dibeli, akhirnya dibeli," tuturnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Heru mengatakan sapi itu sudah dibeli oleh Sekretariat Presiden atas perintah Presiden Jokowi.
"Ya jadi dibeli oleh Sekretariat Presiden," kata Heru.
Diberitakan sebelumnya, peternak sapi asal Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Kasno (69), sempat mengaku kecewa karena Bima, sapi jenis peranakan Ongole miliknya batal dibeli Presiden Jokowi. Kasno meminta ganti rugi gegara sapi itu disebutnya mengalami cacat setelah menjalani serangkaian pemeriksaan saat hendak dibeli.
Kasno mengatakan sapi tersebut sebelumnya kondisinya normal. Namun, setelah diperiksa sebagai syarat sapi yang dibeli Presiden Jokowi, ekor Bima menjadi cacat.
"Saya juga mau menuntut karena sapi saya setelah diambil sampelnya itu ekornya cacat. Tadinya, kalau sapi itu buang kotoran, bisa langsung bersih. Tapi sekarang, untuk bergerak ke kanan-kiri untuk mengusir lalat, sudah nggak bisa. Bisanya cuma lenggok-lenggok. Untuk ngangkat juga nggak bisa. Terus bagaimana ini pertanggungjawaban yang berkepentingan," kata Kasno kepada awak media, Selasa (20/7).
Dia mengatakan ada petugas yang memegang dan menarik ekor sapinya saat pengecekan. Lalu petugas lainnya menyuntikkan jarum beberapa kali.
"Sebelumnya normal. Saya kalau bersihkan itu disabeti terus, sekarang udah nggak bisa gerak," ucapnya.
(apl/ams)