Kapal selam wisata bernama 'Titan' dikabarkan hilang dalam perjalanan menjelajah reruntuhan Titanic. Di dalam kapal itu ada sosok Shahzada Dawood, konglomerat Inggris berdarah Pakistan bersama putranya, Suleman.
Dilansir Wolipop, liburan mewah Shahzada Dawood dan Suleman berujung bencana usai kapal selam wisata yang mereka tumpangi sampai saat ini belum ditemukan setelah hilang kontak tiga hari. Shahzada Dawood dan Suleman termasuk dari lima penumpang kapal selam yang dilaporkan hilang di perairan Kanada itu.
BBC melaporkan, Shahzada Dawood menjabat sebagai vice chairman Engro Corporation, salah satu perusahaan pupuk terbesar di Pakistan. Pria 48 tahun itu juga diketahui memiliki perusahaan telekomunikasi berbasis agraria bernama Dawood Hercules Corporation Limited.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah yayasan juga didirikannya untuk mendukung akses pendidikan seluasnya di Pakistan. Berkat kepeduliannya pada isu sosial dan lingkungan itu, Shahzada Dawood mendapat kepercayaan dari Raja Charles III untuk mengisi bangku dewan organisasi amal Prince's Trust.
Adapun putranya yang baru berusia 19 tahun masih terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah universitas di London. Suleman disebut sebagai penggemar berat literatur fiksi ilmiah dan suka belajar hal-hal baru.
Sementara itu, pihak keluarga Shahzada Dawood akhirnya angkat bicara terkait kejadian tersebut.
"Kami sangat bersyukur dengan perhatian dari kolega dan teman-teman kami. Kami juga memohon kepada semua pihak untuk ikut berdoa sekaligus menghargai privasi keluarga saat ini," demikian keterangan resmi keluarga Shahzada Dawood kepada Associated Press, Selasa (20/6/2023) seperti dilansir Wolipop.
"Banyak yang peduli dengan keluarga dan berdoa kepada Allah agar keduanya pulang dengan selamat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kapal selam bernama 'Titan' dikabarkan hilang dalam perjalanan menuju reruntuhan Titanic. Kekhawatiran terkait nasib lima orang penumpang di dalam kapal semakin meningkat, mengingat kapal hanya memiliki persediaan oksigen hingga 96 jam sejak berangkat pada Minggu (18/6) pagi waktu setempat.
Dilansir detikNews, kapal selam bernama Titan itu kemudian kehilangan kontak dengan kapal di permukaan bernama Polar Prince, sekitar 1 jam 45 menit setelah mulai turun ke lokasi reruntuhan Titanic.
Armada tersebut dioperasikan oleh OceanGate Expeditions. Sejak 2019, perusahaan swasta tersebut menawarkan paket berwisata ke situs bangkai kapal Titanic yang tenggelam pada 1912 dengan harga tiket US$ 250.000 atau Rp 3,7 miliar per orang.
(aku/dil)