Aan Diniyati (40), warga Desa Kertabesuki, Wanasari, Brebes, selama lima tahun berjuang mengantar suaminya dengan kursi roda sejauh 10 km ke rumah sakit. Hal itu rutin dilakukan dua kali dalam sepekan.
Namun, kini Aan bisa bernapas lebih lega. Beberapa bantuan diterimanya, termasuk fasilitas transportasi untuk mengantar suaminya ke rumah sakit untuk menjalani cuci darah.
Kisah perjuangan dan kesetiaan Aan demi suaminya itu menjadi salah satu berita di detikJateng selama sepekan terakhir. Pihak desa juga segera memberikan bantuan setelah berita ini viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai Rabu nanti, transportasi akan ditanggung desa. Semua gratis, jadi tidak perlu lagi jalan kaki," Kadus 1 Desa Kertebesuki Wanasari, Didi Suwandi, Senin (12/6/2023).
Menurut Didi, selama ini sebenarnya tidak pernah tinggal diam melihat penderitaan Aan dan keluarganya. Banyak warga yang menawarkan bantuan.
"Kalau ditawari mobil (siaga) selalu tidak mau. Alasannya kata Aan tidak mau merepotkan orang lain," kata dia.
Kisah Aan memang membuat haru. Selama dua kali sepekan dia mendorong kursi roda sejauh 10 kilometer demi suaminya, Nurohman (56) bisa menjalani cuci darah di rumah sakit.
Dia harus harus mendorong sendiri kursi roda karena tidak memiliki biaya untuk sewa ambulans.
"Alasannya karena tidak ada ongkos buat bayar sewa ambulans. Kan harus beli bensin sama bayar sopir. Jadi jalan kaki saja sambil dorong suami ke Rumah Sakit Bhakti Asih," ungkap Aan Diniyati kepada detikJateng, Sabtu (10/6/2023).
Jadwal cuci darah memang tidak bisa ditunda-tunda. Aan tidak pernah mempedulikan cuaca. Meski hujan lebat, dia tetap mengantar suaminya ke rumah sakit.
"Hujan tetap kalau memang sudah waktunya cuci darah. Pakai mantel plastik (jas hujan) biar tidak basah," ungkap Aan.
Kursi roda yang digunakan untuk mengantar suaminya juga hasil jerih payahnya mengamen.
"Saya tidak pernah mengemis. Kalau keluar rumah itu untuk mengamen bukan minta-minta. Mungkin ada yang lihat saya lagi dorong suami dan ada yang memberi uang. Jadi dikira mengemis. Padahal mereka kadang kasih makanan dan yang untuk makan di rumah sakit," katanya mengisahkan.
(ahr/ahr)