Seorang wanita di Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Brebes, terpaksa berjalan kaki dua kali sepekan mendorong kursi roda suaminya sejauh 10 kilometer. Alasannya, keluarga ini tidak memiliki biaya sewa ambulans untuk mengantar suami berobat.
Aktivitas mendorong kursi roda ini dilakukan rutin oleh Aan Diniyati (40). Wanita ini mengantar sendiri Nurohman (56), suaminya, untuk berobat ke RS Bhakti Asih.
Jarak tempuh dari rumah ke rumah sakit pun lumayan jauh, sekitar 5 km. Sehingga dalam sekali berobat dia harus jalan 10 km pulang pergi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aan Diniyati mengaku, dirinya harus mendorong sendiri kursi roda karena tidak memiliki biaya untuk sewa ambulans. Terlebih dalam satu minggu harus dua kali bolak balik ke rumah sakit, tentu akan memerlukan banyak biaya.
"Alasannya karena tidak ada ongkos buat bayar sewa ambulans. Kan harus beli bensin sama bayar sopir. Jadi jalan kaki saja sambil dorong suami ke Rumah Sakit Bhakti Asih," ungkap Aan Diniyati kepada detikJateng, Sabtu (10/6/2023).
Dia mengaku, kursi roda yang digunakan untuk membawa suami berobat merupakan hasil jerih payah sendiri. Dia rela mengamen untuk bisa membeli kursi roda buat menolong sang suami.
"Kalau dulu saya kerjaannya mbutik (membersihkan) bawang merah. Nggak cukup buat beli kursi roda, jadi saya ngamen agar bisa tercukupi buat beli kursi roda," terang Aan.
Selama mengurus suami, wanita ini mengaku, perhatian terhadap anak berkurang. Selain harus mengurus keperluan sehari hari, dia juga perlu mencari nafkah untuk makan.
Terpisah, Direktur RS Bhakti Asih, dr Khoziatun Azmi mengatakan, selama masa pengobatan semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sehingga, keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya apapun.
"Alhamdulillah, selama cuci darah menggunakan BPJS Kesehatan PBI. Jadi, tidak bayar," tukas Azmi.
(aku/apl)