.webp)
Budiati (31) ditemukan meninggal dunia dengan keadaan memeluk bayinya di kamar rumah kontrakan di Pati. Orang tua Budiati, Gunadi (61) menaruh kecurigaan atas kematian anaknya itu dan meminta polisi mengusut tuntas.
"Saya minta pengadilan (aparat hukum) seadil-adilnya, jangan nyawa orang direndahkan," kata Gunadi kepada wartawan di rumahnya, Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jumat (16/6/2023).
Gunadi berharap jangan sampai anak bungsunya dari tiga bersaudara itu meninggal sia-sia. Dia menduga anaknya meninggal karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya anak saya jangan mati konyol, saya doakan ikhlas diterima sama Allah, tapi yang menghina anak saya ya dapat imbalan yang seadil-adilnya," ujarnya.
Gunadi menyinggung soal sosok suami Budiati, Mashuri (35) yang bekerja jadi sales pedagang garam di Rembang. Ia menyebut menantunya itu pernah main tangan terhadap Budiati.
"Anak saya hari Jumat itu dipukuli suaminya. Saya hari Sabtu (10/6) kebetulan ke sana ketemu cucu saya, anak saya menangis," ungkapnya.
Gunadi pun curiga terhadap temuan bekas luka di jasad Budiati. Dia menduga anaknya meninggal karena dianiaya.
"Ini ada hitam, selaput mata tidak melekat, dua-duanya, dadanya hitam, paru-paru hitam, bekas benturan di tubuh, tidak mungkin kalau anak saya tidak dihajar," ungkap dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi. Sejumlah saksi pun telah dimintai keterangan termasuk tetangga dan suami korban.
"Kami masih menunggu hasil autopsi, kami juga telah melakukan penyelidikan," jelas Onkoseno lewat pesan singkat.
(rih/ams)
