Aksi meresahkan terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang. Beberapa kali orang tak dikenal datang dini hari di lingkungan sekolah bahkan ada yang terekam hanya menggunakan celana dalam (CD) dan kepala ditutup kaus.
Belakangan diketahui SD tersebut adalah SDN Tambakrejo 01. Saat dimintai konfirmasi detikJateng, Kepala SD Tri Sugiyono mengonfirmasi hal tersebut. Ia mengatakan peristiwa terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.27 WIB. Dalam rekaman kamera CCTV terlihat tiga pemuda awalnya nongkrong di rumah depan sekolah.
"Tadi malam orang tidak dikenal masuk ke wilayah SDN Tambakrejo 01. Saya khawatir kok ada begini," kata Sugiyono, Senin (12/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat dalam rekaman tersebut salah satunya sempat memberi tanda victory dengan jarinya ke arah CCTV. Dua orang menutup kepalanya dengan tudung jaket, sedangkan ada satu yang menutup kepala dengan kaus sehingga terlihat kepala tertutup, telanjang dada, dan bercelana sangat pendek seperti celana dalam.
Usia mereka seperti remaja. Terlihat satu orang dengan kaus di kepala kemudian memanjat dan sempat berjongkok di gerbang. Dua orang lainnya kemudian menyusul. Berikutnya CCTV terputus karena orang dengan kaus di kepala mematikan saklar listrik.
"Iya (seperti pakai celana dalam saja). Dia matikan saklar. Tapi setelah beberapa menit dinyalakan lagi," ujar Sugiono.
Anehnya tidak ada barang hilang atau rusak, sehingga pihak sekolah belum melakukan laporan resmi. Meski demikian aksi tersebut membuat resah, karena sebelumnya hal serupa sempat terjadi bahkan sempat ruang guru diobrak-abrik tapi tidak ada barang hilang.
"Tidak ada yang hilang, tapi kami khawatir kalau terjadi penyalahgunaan di sini," katanya.
![]() |
Ia menjelaskan akhir Mei lalu ruang guru sempat diketahui dalam kondisi berantakan namun tidak ada bekas menjebol jendela atau pintu, yang hilang hanya pulpen dan satu celengan receh. Kemudian hari Senin (5/6) pekan lalu penjaga sekolah mendapati jendela ruang guru terbuka dan di dalam kembali diobrak-abrik tapi tidak ada yang hilang.
"Yang hari Senin itu ada bekas congkelan sedikit. Alatnya (linggis kecil) dibuang di samping musala," kata Sugiono.
Selengkapnya baca di halaman berikut.
Sugiono menuturkan, saat itu belum ada CCTV di sekolah itu, maka kemudian memasang kamera berbaterai di dalam ruang guru. Hari Rabu (7/6) dari rekaman kamera tersebut terlihat tiga orang yang perawakannya seperti dua pemuda dan satu orang dewasa melintas di depan ruang guru sekitar pukul 01.00 WIB.
"Rabu itu yang seperti bapak-bapak bawa plastik," ujarnya.
Pihak sekolah mulai resah dan kemudian memasang CCTV di 10 titik. Lubang di area parkir yang bisa dilewati manusia juga langsung ditutup.
Sugiono mengatakan peristiwa sebelumnya memang belum dilaporkan karena tidak ada bukti dan rekaman. Maka pada kejadian terakhir dini hari tadi pihaknya langsung berusaha mengadu ke polisi lewat Bhabinkamtibmas dan Polsek Gayamsari.
"Responnya cepat, Pak Kapolsek langsung datang sekitar jam 02.00. Sampai saat ini tidak ada barang berharga yang hilang. Semoga setelah ini tidak ada lagi peristiwa seperti itu karena meresahkan," tandasnya.
Sementara itu Bhabinkamtibmas setempat, Aipda Agus Hartanto mengatakan sejak informasi pertama hari Rabu (7/2) langsung berkoordinasi dan dilakukan pemasangan CCTV. Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo mengatakan pihaknya sudah mendatangi lokasi meski belum ada laporan resmi.
"Sudah ke sana, belum ada laporan. Juga belum ada laporan barang yang hilang," kata Hengky.