Yuliana Pemobil Tewas Tertimpa Truk di Semarang Dimakamkan, Begini Sosoknya

Yuliana Pemobil Tewas Tertimpa Truk di Semarang Dimakamkan, Begini Sosoknya

Afzal Nur Iman - detikJateng
Kamis, 08 Jun 2023 15:53 WIB
Pemakaman Yuliana Evelien pemobil tewas tertimpa truk di Ngaliyan, Semarang, Kamis (8/6/2023).
Pemakaman Yuliana Evelien pemobil tewas tertimpa truk di Ngaliyan, Semarang, Kamis (8/6/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Korban tewas kecelakaan mobil tertimpa truk di Ngaliyan Semarang, Yuliana Evelien (37) telah dimakamkan siang ini. Adiknya, Lokius William Tanikwele (33), bercerita sosok korban yang enerjik.

"Kakak saya memang super duper ke sana kemari. Jadi orangnya itu nggak bisa diam, nganterin sekolah lah, les lah, bola lah, semuanya sama dia, setiap hari," ujar Lokius saat di sela permakaman Yuliana, TPU Jatisari, Mijen, Semarang, Kamis (8/6/2023).

Kecelakaan yang terjadi di Jalan Prof Hamka pada Rabu (7/6) kemarin membuat keluarga korban merasa terpukul. Lokius menyebut saat itu, korban tengah menjemput anak-anaknya dari sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban memang biasa melewati jalan itu saat mengantar dan menjemput anaknya yakni Sola Gracia dan Mathew Danish bersekolah. Korban sendiri tak pernah mengeluh dengan aktivitasnya tersebut.

Diketahui Mathew Danish merupakan anak kedua Yuliana yang bersekolah kelas 4 SD (sebelumnya ditulis balita, red). Kemudian Sola merupakan anak ketiga Yuliana.

ADVERTISEMENT

"Nggak pernah (mengeluh)," terang dia.

Tak ada yang menyangka, hari itu akan menjadi hari terakhir Yuliana mengantar dan menjemput anaknya. Yuliana dinyatakan tewas dalam kecelakaan itu bersama dengan satu korban lain yakni Adriel Cirrello yang merupakan anak tetangganya.

"Yang bisa menyelamatkan diri itu hanya Mathew. Itu nggak tahu benar-benar kalau di orang Kristen itu namanya mukjizat, itu bisa kebuka sendiri bagasi itu," lanjutnya.

Saat ini, Sola masih dirawat di RSUP Dr Kariadi. Meski begitu, kedua kakak beradik itu masih syok.

"Pasti syok," kata Lukius.

Lukius berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran. Terutama bagi pihak-pihak yang tengah mengerjakan proyek pembangunan dan melibatkan kendaraan besar.

"Ke yang terkait lah, yang selalu digalakkan pemerintah kan ODOL (truk over dimension, over load) gitu tapi beberapa masih abai. Bukan apa-apa ya, oke lah membebankan driver beban lebih tapi di jalan nggak ada yang menjamin selamat," ujarnya.




(ams/aku)


Hide Ads