Sebuah warung penjual es di Kecamatan Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah, digerebek warga setempat. Warga mengaku resah, karena selama ini warung tersebut menjual obat-obatan terlarang.
Kapolsek Jatibarang AKP Budi Supartoyo saat dikonfirmasi, Rabu (7/6/2023) membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, warga mengaku resah dengan keberadaan warung yang terkenal dengan istilah 'Warung Aceh'.
Kepada polisi, warga mengaku, warung yang berkedok menjual es itu juga menjajakan obat keras secara bebas. Budi menyebut, beberapa jenis obat yang dijual antara lain Tramadol, Tryheet dan Heximer.
Dari aksi warga itu, dua orang diamankan dan diserahkan ke pihak kepolisian bersama barang buktinya. Mereka adalah warga Aceh, masing-masing IMR (24) Dusun Kuta Sabi, Desa Min Jeu Reujak, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun dan IML (25) warga Desa Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
"Ini puncak keresahan warga. Mereka menggerebek 'Warung Aceh' jual obat obatan terlarang berkedok jualan es. Terduga pelaku yang merupakan pemilik warung sudah diamankan ke Mapolres Brebes. Status identitas pemilik warung, merupakan warga Aceh," ungkap Budi.
Tidak hanya di Jatibarang, keberadaan Warung Aceh ini juga dikeluhkan warga Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba Brebes. Kepala Desa Tegalglagah, Wahyono mengaku, sudah mendapatkan banyak aduan dari warga terkait transaksi jual beli obat mencurigakan. Diduga, warung kelontong di samping sebuah bengkel Jalan Ahmad Yani Tegalglagah selalu menjadi tempat kumpul pemuda.
"Sejak tiga bulan terakhir, banyak warga resah dan mengadu. Bahwa warung kelontong itu, ramai mulai pukul 15.00-17.00 WIB. Anehnya, pembelinya didominasi banyak pemuda," terangnya.
Merespon keresahan warga, lanjut Wahyono, pihaknya juga sempat mendatangi pemilik kelontong. Tujuannya, mengklarifikasi pemilik warung yang diduga menjual obat keras tersebut. Hasilnya, pemilik warung berdalih hanya menjual obat pemulih stamina bagi pemuda.
"Pengakuan pemilik warung hanya menjual obat yang bisa mengembalikan rasa letih lesu. Sehingga, banyak pemuda yang antusias membeli," beber Kades Tegalglagah.
(apl/ahr)