Boyolali mendapat tambahan kuota haji sebanyak 49 jemaah, tahun ini. Kuota baru itu merupakan bagian dari tambahan 8.000 jemaah secara nasional, di mana Jawa Tengah memperoleh 1.159 orang.
"Total Boyolali ada (tambahan kuota haji) 49 jemaah," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Boyolali, Sauman, di kantornya Selasa (6/6/2023).
Menurut dia, ada tiga kategori yang masuk dalam kuota tambahan ini. Kategori pertama yakni gagal sistem, namun di Boyolali tidak ada. Kategori kedua yakni dari nomor urut porsi, ada 18 jemaah yang masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kategori ketiga, yakni kuota cadangan tambahan sebanyak 31 jemaah. Sehingga total jemaah calon haji kuota tambahan untuk Boyolali ada 49 jemaah.
Terkait kuota tambahan tersebut, kata Sauman, pihaknya sudah mengundang mereka untuk koordinasi dan verifikasi. Pihaknya memberikan penjelasan kepada para Jemaah tersebut, bahwa mereka masuk dalam daftar calon jemaah berhak lunas biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
"Data sudah kami gali dari sekian itu. Dari hasil verifikasi kami, ada dua jemaah yang sudah wafat, dari 49 jemaah itu. Kemudian ada empat jemaah yang sudah menyatakan mengundurkan diri," jelas dia.
Sehingga, dari kuota tambahan 49 ini, kini tinggal 43 jemaah. Pihaknya kini konsen kepada 43 jemaah tersisa yang masuk data publis berhak lunas tersebut.
Sementara enam porsi yang kosong akan dibiarkan. Karena tidak memungkinkan proses pelimpahan maupun pergeseran porsi berikutnya.
"Kita mendapatkan data 49, kita lakukan koordinasi dan verifikasi tentang kesiapan dan persiapan, keputusan terletak pada jemaah dengan kondisi waktu yang sudah semakin dekat ini," imbuh dia.
Kemenag Boyolali mengundang para Jemaah yang masuk data publis berhak lunas itu untuk koordinasi dan verfikasi. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi keterlambatan informasi yang diterima jemaah calon haji.
Mereka diberikan pengarahan meski sifatnya masih pemberitahuan bahwa mereka berhak lunas biaya perjalanan Ibadah haji. Juga belum diketahui besaran pelunasan yang harus dilunasi dan kapan waktunya. Juga belum diketahui kapan mereka akan berangkat dan masuk kelompok terbang (kloter) berapa.
Pihaknya saat ini masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres) dan petunjuk teknis (juknis) terkait jemaah calon haji kuota tambahan ini. Jika Keppres dan Juknis sudah turun, maka akan diketahui nilai pelunasan dan waktunya.
"Berapa besarannya (pelunasan) masih menunggu Keppres. Kapan pelaksanaannya juga masih menunggu juknis. Saya sudah koordinasi dengan bank juga belum ada penjelasan terkait dengan juknis," kata dia.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Setelah turun Keppres dan juknisnya, para jemaah yang masuk data kuota tambahan dan siap berangkat itu akan melakukan pelunasan. Juga segera mengurus persyaratan lainnya, seperti mengurus paspor, pemeriksaan kesehatan dan vaksin meningitis.
"Sejak kemarin sudah kita layani jemaah yang belum jelas berangkatnya kapan ini, karena tahu paspor berlaku 10 tahun, beliau sudah punya kemauan untuk mencari paspor dan sudah saya koordinasikan dengan pihak imigrasi, kita buatkan rekomendasi," tambahnya.
Pihaknya menyatakan pemeriksaan kesehatan untuk vaksin meningitis dan lainnya dipastikan aman. Pihaknya telah koordinasi dengan dinas terkait dan akan memfasilitasi syarat kesehatan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jawa Tengah mendapat tambahan kuota jemaah calon haji tahun ini sebanyak 1.159 jemaah. Dengan adanya tambahan kuota itu, maka jemaah cadangan otomatis akan berangkat semua ditambah jemaah porsi nomor urut.
"Secara nasional ada tambahan 8.000 jemaah. Kita (Jawa Tengah) ada 1.159," kata Ketua PPIH Embarkasi Solo, Musta'in Ahmad, ditemui di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin (29/5).