Jelang Waisak, Api Dharma Mrapen Disemayamkan di Candi Mendut

Jelang Waisak, Api Dharma Mrapen Disemayamkan di Candi Mendut

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 02 Jun 2023 18:56 WIB
Api dharma dari Mrapen Grobogan disemayamkan dan disakralkan di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023).
Api dharma dari Mrapen Grobogan disemayamkan dan disakralkan di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Prosesi rangkaian perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 telah diawali dengan pengambilan api dharma dari Mrapen, Grobogan. Api dharma tersebut lalu dibawa ke Candi Mendut untuk disakralkan dan disemayamkan.

Pantauan detikJateng, rombongan yang melakukan pengambilan api dharma dari Mrapen, Grobogan, tiba di Candi Mendut sekitar pukul 14.58 WIB. Selanjutnya, api dharma dibawa menuju altar utama untuk dinyalakan.

Penyalaan api dharma di altar utama dilakukan para pimpinan umat Buddha baik dari Walubi maupun Permabudi. Ada pula pejabat dari Kemenag.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah penyalaan api dharma di altar utama, para bhikkhu maupun umat Buddha melakukan pradaksina di Candi Mendut. Pradaksina ini dengan berjalan mengelilingi Candi Mendut searah jarum jam sebanyak tiga kali.

Kali pertama pradaksina dilakukan di halaman candi. Kemudian dilanjutkan dengan pradaksina di atas bangunan Candi Mendut. Setelah itu dilakukan puja bakti untuk pensakralan maupun penyemayaman api dharma di Candi Mendut.

ADVERTISEMENT
Api dharma dari Mrapen Grobogan disemayamkan dan disakralkan di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023).Pradaksina di Candi Mendut yang diikuti bhikkhu dan umat Buddha dalam pensakralan api dharma di Candi Mendut, Magelang, Jumat (2/6/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Bhikkhu Dhammavuddho mengatakan hari ini umat Buddha yang diwakili Walubi melakukan pengambilan api abadi di Mrapen.

"Api ini telah yang kita bawa dan telah disemayamkan di Candi Mendut untuk didoakan, sebelum digunakan nanti upacara Waisak pada tanggal 4," katanya kepada wartawan di Candi Mendut, Jumat (2/6/2023).

Dhammavuddho menjelaskan, pradaksina kali ini diikuti sekitar 300 bhikkhu dan sekitar 400-an umat Buddha. Bhikkhu yang hadir juga dari luar negeri.

"Ini dari Srilanka, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan mungkin dari Nepal serta India. Makna api dharma seperti dharma yang diberikan Sang Buddha untuk menerangi makhluk-makhluk di alam samsara. Jadi sama dengan api yang diharapkan menerangi kegelapan," terangnya.

Ketua Umum DPP Walubi S Hartati Murdaya menambahkan, tema Waisak tahun ini adalah 'Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma di Dalam Kehidupan Sehari-hari'. Menurutnya, Waisak tahun ini menginginkan agar umat Buddha memilih jalan tengah.

"Memilih jalan tengah, memperhatikan suatu pengertian yang benar. Lalu pengertian yang benar, kan pikirannya juga benar, ucapannya jadi benar, perbuatannya benar, pencariannya benar," jelasnya.

"Dengan aktualisasi ajaran Sang Buddha itu bisa memberikan kesejukan, kebahagiaan. Diharapkan saling menyayangi, saling mendukung," pungkas Hartati.




(dil/dil)


Hide Ads