Sebuah tempat usaha penggorengan kerupuk di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, pagi tadi. Pemilik usaha, Suparjo (54) mengalami kerugian hingga Rp 600 juta.
"Kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp 600 juta. Tapi nihil korban jiwa atau luka," jelas Kapolsek Jogonalan AKP Haryanto kepada detikJateng, Rabu (31/5/2023) siang.
Menurut Haryanto, pemilik meninggalkan rumah sekaligus tempat usaha itu sejak Minggu (28/5). Dia pergi ke Cirebon untuk ziarah dan menitipkan rumahnya kepada dua orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pemilik ziarah ke Cirebon. Pada hari Rabu 31 Mei 2023 sekira pukul 03.45 WIB, warga melihat rumah korban bagian belakang mengeluarkan asap," jelas Haryanto.
Warga, sambung Haryanto, selanjutnya membangunkan penghuni rumah yang kemudian mengecek ke belakang. Ternyata api yang di tungku sudah menyala besar selanjutnya berusaha memadamkan menggunakan kain yang dibasahi menggunakan air.
"Berusaha memadamkan menggunakan kain yang dibasahi menggunakan air. Namun tidak padam dan bagian atap rumah sudah terbakar selanjutnya warga menghubungi Pemadam Kebakaran," terang Haryanto.
Akibat kebakaran tersebut, imbuh Haryanto, barang korban yang terbakar lima unit kendaraan bermotor. Sepeda onthel tiga unit.
"Sepeda 3 unit, HP 3 unit, laptop 1 unit, kulkas 2 unit, mesin cuci 1 unit, kipas angin 4 unit, BPKB 6 unit,sertifikat, perabot rumah tangga, ditaksir kerugian kurang lebih Rp 600 juta. Diperkirakan api berasal dari tungku yang buat menggoreng lupa dicek," pungkas Haryanto.
Kebakaran sebelumnya diberitakan menimpa rumah sekaligus tempat usaha penggorengan kerupuk di Dusun Jiwan, Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Rumah milik Suparjo (54) hangus dan tidak ada korban.
"Tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Kejadian di rumah dan tempat penggorengan kerupuk," ungkap Kapolsek Jogonalan AKP Haryanto kepada detikJateng, Rabu (31/5) pagi.
(ahr/ams)