Rombongan 32 biksu yang menjalankan ritual berjalan kaki dari Thailand atau thudong akan disambut di Candi Borobudur pada Kamis mendatang. Para biksu itu akan melaksanakan pradaksina di puncak Candi Borobudur pada pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Supriyadi mengatakan perjalanan para biksu itu telah membuktikan warga negara Indonesia ramah dan tidak memiliki persoalan mengenai etnis.
"Ini bukti bahwa warga negara Indonesia itu penuh ramah, welcome, tidak ada persoalan apa pun terkait etnis, agama, latar belakang. Seperti yang disampaikan, bahkan biksu sempat menginap di tempat Habib Luthfi," kata Supriyadi kepada wartawan di sela menghadiri pengobatan gratis rangkaian Waisak di Taman Lumbini Candi Borobudur, Magelang, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyambutan khusus di Candi Borobudur, kata Supriyadi, akan dilakukan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) pada Kamis (1/6). Menurutnya, ini merupakan penjelmaan dari hubungan baik Indonesia dengan Thailand dalam hal perkembangan agama.
"Bahkan, dulu sebelum Buddha darma bangkit di Tanah Air itu ada pengiriman darma duta dari Thailand untuk membimbing umat Buddha di Indonesia karena kekurangan Bhikkhu waktu itu. Inilah kerja sama yang perlu ditingkatkan untuk memberikan pelayanan kepada umat Buddha," ujar Supriyadi.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dirinya sempat bertemu dengan para biksu thudong tersebut.
"Saya senang banyak dikirimi video-video. Selama mereka perjalanan masyarakat menyambut dengan baik. Ada yang memberi minuman, makanan, itu bentuk keindonesiaan kita yang sejati," kata Ganjar di lokasi yang sama.
"Yang lebih luar biasa lagi karena mereka (biksu thudong) tadi istirahatnya di musala. Sambutan masyarakat bagus, Bhineka Tunggal Ika-nya betul terasa," imbuh Ganjar.
Terpisah, General Manager Unit Borobudur, Jamaludin Mawardi mengatakan Candi Borobudur akan ditutup untuk wisatawan pada Kamis (1/6) pukul 13.00 WIB. Wisatawan yang akan naik ke candi dilayani lebih awal, dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.
"Jam 13.00 itu steril dari pengunjung. Mereka (thudong) baru akan jalan dari Pawon, jam 15.00-an. Penyambutan di sini jam 15.30 WIB di Gerbang Kalpataru langsung ke Borobudur," kata Jamal.
"Penyambutan ada, tapi tidak seremonial. Sebagai respek kita kepada mereka, nanti ada pembagian bunga sedap malam sebagai sarana puja mereka pada saat pradaksina di candi," sambungnya.
Dirut PT TWC Febrina Intan menambahkan, tidak ada seremonial penyambutan seperti pidato dan lain-lain.
"Hanya welcoming gesture, sudah datang, selamat sampai Borobudur, dan kami persilakan beliau (biksu) melakukan ritual yang harus dilakukan," terang Intan.
(dil/rih)