Korban Pencabulan Kepsek-Guru Madrasah Wonogiri Ngaku Diancam Nilainya Jelek

Korban Pencabulan Kepsek-Guru Madrasah Wonogiri Ngaku Diancam Nilainya Jelek

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 27 Mei 2023 14:11 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Foto ilustrasi. (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Wonogiri -

Kepala sekolah dan guru di salah satu madrasah di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, diduga melakukan pencabulan kepada belasan muridnya. Korban diancam nilainya jelek jika perbuatan itu dilaporkan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri, Mubarok, mengatakan berdasarkan pengakuan korban, ada ancaman yang diterima oleh para korban terkait perbuatan pencabulan tersebut.

"Salah satu korban ada yang mengaku diancam nilainya akan jelek jika dilaporkan (kasus pencabulan)," kata Mubarok kepada wartawan, Sabtu (27/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan dari para korban dua pelaku yang dilaporkan ke Polres Wonogiri adalah M dan Y. Pelaku M berstatus sebagai Kepala Madrasah. Sedangkan Y merupakan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah itu.

Mubarok mengatakan, peristiwa pencabulan itu sudah dilakukan sekitar satu tahun lalu. Saat ini kondisi anak-anak tersebut mengalami trauma.

ADVERTISEMENT

"Kami meminta masyarakat ikut bersama dengan pemerintah melakukan pengawasan terhadap anak. Baik saat di sekolah, rumah dan lingkungan lain. Komunikasi dengan anak bisa ditingkatkan," kata Mubarok.

Diberitakan sebelumnya, kepala sekolah dan guru di salah satu madrasah di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, diduga melakukan pencabulan kepada muridnya.

"Kemarin kami mendapat laporan (dugaan pencabulan di Baturetno). Hari ini kami ikut mendampingi melaporkan ke Polres Wonogiri," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri Mubarok Mubarok Sabtu (27/5/2023).

Ia menuturkan, awalnya hanya ada dua korban yang melaporkan. Namun berdasarkan pengembangan yang dilakukan Dinas PPKB P3A, PPA kecamatan, camat dan perangkat desa, hingga Jumat (26/5) siang tercatat ada 12 korban.

"Pencabulan dilakukan ada yang di ruang guru dan di ruang kelas," papar Mubarok.

detikJateng mencoba menghubungi Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah terkait laporan ini. Namun hingga kini pihaknya belum menjawab pesan yang dikirimkan.




(aku/aku)


Hide Ads