Rob kembali menggenangi jalan-jalan permukiman di Kampung Tambakrejo atau RW 16 Kelurahan Tanjung Mas Semarang. Ketinggian rob berkisar 20-30 sentimeter.
"Jam 12.30 WIB itu baru naik sedikit, puncaknya biasanya jam 16.00 WIB. Tapi ini sudah agak turun, biasanya gede," ujar Ketua RT 01 RW 16 Kelurahan Tanjung Mas, Semarang, Arifin saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/5/2023).
Dia menyebut rob yang datang hari ini memang tidak terlalu besar. Namun, hampir setiap hari rob menggenangi RW 16 khususnya RT 1 hingga RT 5. Ketinggiannya mencapai 20-30 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal Mei itu sudah ada kenaikan, sedikit, sedikit, sedikit, tinggi-tingginya itu tanggal 13, 14, 15. Terus landai kaya gini. Kemarin dua hari kering, terus ini kayak gini lagi," jelasnya.
Terdapat 110 KK yang menghuni 80 rumah di RT yang diketuai Arifin. Kebanyakan rumah warga sudah ditinggikan sehingga tak kemasukan genangan rob. Meski begitu, warga merasa terganggu dengan rob yang terus datang.
![]() |
Di RT 01 RW 16 hanya ada enam rumah yang dasarnya masih rendah dan rawan tergenang rob.
"Misalnya saya punya usaha air (isi ulang) kecil-kecilan gini kan terganggu ya, kalau gini terus-terusan kita ya resah," ucap Arifin.
Dia yang biasanya bisa seharian mengirim galon air ke pelanggan memilih kini pilih menunda hingga rob surut.
"Untung sama ruginya banyak ruginya. Motornya macet, untungnya nggak seberapa," sambungnya.
Tak banyak yang bisa dilakukan warga untuk mengatasi rob. Mereka meyakini bahwa sheet pile yang sedang dibangun bisa menjadi solusi.
"Warga mah tahunya yang penting proyek cepat selesai," kata Arifin.
Dia juga berharap adanya perluasan penanaman mangrove di wilayah RW 16. Terutama di tambak-tambak sekitar RT 1. Menurutnya, Mangrove bisa menahan laju rob.
"Ini kan kalau ada mangrove bagus juga, kalau pinggir-pinggir ini ditanami kan seneng juga yang punya," pungkasnya.
Menurut Kabid Koordinator Bidang Observasi Informasi BMKG Maritim Tanjung Emas, Ganis, pesisir Semarang masih berpotensi terjadi rob hingga akhir Mei. Namun, rob tahun ini diprediksi tak separah tahun lalu.
"Banjir rob kali ini kami prediksi tidak setinggi puncak pasang bulan Mei 2022, pasang yang berpotensi banjir rob kami prakirakan sampai akhir bulan ini. Hal ini disebabkan saat ini masuk bulan baru yang dapat meningkatkan ketinggian muka air laut," terang Ganis saat dihubungi via telepon.
(dil/ahr)