Seorang pria asal Perum Griya Indah, Parung Mulya, Ciampel, Karawang, Jawa Barat, berinisial AS (30) ditemukan meninggal dunia di kebun kosong di Desa/Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Jenazahnya ditemukan di bawah pohon pisang.
Pantauan detikJateng pukul 13.45 WIB, pihak Polsek Karanganom, Koramil, kecamatan, dan perangkat desa sudah berada di lokasi. Lokasi penemuan mayat itu berada di belakang gedung PKU Muhammadiyah Karanganom.
Kebun itu berada di tengah permukiman padat penduduk dan di tepi jalan kampung. Garis polisi telah dipasang di lokasi penemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah pria itu memakai celana pendek warna biru jins dan jaket jumper warna kuning. Posisi mayat berada di bawah rumpun pohon pisang, di tengah semak yang rapat.
Polisi menemukan dompet berisi KTP, SIM, dan surat lainnya. Di lokasi juga ditemukan bungkus rokok warna biru dan sekilas tidak ada bercak darah.
![]() |
Saksi, Musowir (53) mengatakan dirinya menemukan jenazah itu sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu dirinya sedang ke kebun untuk mengecek pohon pisang.
"Sekitar pukul 12.30 WIB saya ke kebun melihat pohon pisang, di bawah pohon tergeletak (mayat)," kata Musowir kepada detikJateng di lokasi, Kamis (25/5/2023) siang.
Kapolsek Karanganom, Iptu Panut Haryono menyatakan sesuai KTP, korban merupakan warga Karawang, Jawa Barat. Warga sekitar lokasi tidak ada yang mengenalinya.
"Warga sekitar tidak ada yang kenal. Sesuai alamat warga Karawang, Jawa Barat. Tapi penyebab kematian masih kita tunggu pemeriksaan tim identifikasi,'' kata Panut kepada detikJateng di lokasi kejadian.
Sementara itu, Andri (25) pegawai PKU Muhammadiyah Karanganom mengatakan ia ikut mengecek ke lokasi setelah mendapat kabar penemuan mayat. Menurutnya, di lokasi tidak ada bekas darah atau benda tajam.
"Tidak ada (darah dan benda tajam). Kondisinya sudah kaku," kata Andri.
Yanti, warga sekitar mengatakan korban sehari sebelumnya sempat terlihat di dekat lokasi. Bahkan sempat duduk-duduk di belakang PKU.
"Kemarin wira-wiri di sini, juga duduk di pinggir jalan belakang PKU Muhammadiyah. Banyak warga juga melihat minum pakai plastik di pinggir jalan," ungkap Yanti kepada detikJateng.
(dil/aku)