Embun es muncul di kompleks Candi Arjuna, dataran tinggi Dieng, pagi tadi. Suhu udara di Dieng tercatat turun hingga 3,39 derajat celsius pada pukul 04.05 WIB.
Pembuat alat pengukur suhu udara Dieng, Aryadi Darwanto menyebut suhu udara Dieng turun di bawah 5 derajat celsius selama satu jam, dari pukul 04.00 WIB sampai 05.00 WIB. Suhu terendah terjadi pada pukul 04.05 WIB, yakni 3, 39 derajat celsius.
"Tadi pagi sempat 3,39 derajat celsius, tetapi hanya sebentar. Setelah itu naik lagi di atas 4 derajat celsius. Suhu udara di bawah 5 derajat celsius berlangsung sekitar satu jam," jelasnya saat dihubungi detikJateng, Kamis (25/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatannya, Aryadi menyebut fenomena embun es pagi ini muncul pada suhu terhangat. Sebelumnya, embun membeku saat suhu udara mencapai 0 derajat hingga minus derajat celsius.
"Ini merupakan hal baru, suhu udara terhangat untuk embun bisa membeku. Biasanya kan suhu udara turun sampai 0 derajat dan minus," kata dia.
Aryadi menjelaskan, pemicu munculnya embun es tidak hanya suhu udara yang turun. Namun juga karena faktor angin di sekitar Dieng sejak malam hari.
"Selain suhu udara, angin juga berpengaruh. Jika angin tenang dan suhu turun itu embun akan membeku, dan tadi pagi memang tidak ada angin. Jadi meski suhu udara terendah 3,39 derajat, embun bisa membeku," ujarnya.
Terpisah, Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Hery Susanto Wibowo membenarkan munculnya embun es pagi tadi. Namun, embun es masih terlihat tipis.
"Iya benar tadi muncul fenomena alam embun es. Suhu tercatat 4 derajat celsius," kata Hery.
Perihal embun es yang muncul di suhu tidak sampai 0 derajat celsius, pihaknya masih melakukan pengamatan dan penggalian data.
"Kami masih mengumpulkan dan mengolah data terkait embun yang membeku di Dieng," imbuh Hery.
(dil/rih)