Teguh Itmamul Umam (18) siswa SMK Giripuro Sumpiuh, Banyumas, viral karena sol sepatunya copot saat wisuda. Sepatu itu ternyata pinjaman tetangganya yang membuatnya mendapat perhatian dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Kejadian sol sepatu copot itu terjadi saat wisuda kelulusan SMK pada Rabu (10/5/2023) lalu. Teguh menyebut sepatu pantofel yang dikenakan tersebut milik tetangga rumah yang kebetulan punya. Kondisinya saat itu masih bagus dan tidak ada tanda-tanda rusak.
"Sepatunya itu pinjam punya tetangga karena tidak punya sepatu pantofel. Saya tidak tahu kalau mau lepas, sudah tak cek itu sepatunya masih bagus," kata Teguh saat ditemui di Banyumas, Rabu (24/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Desa Sibrama, Kecamatan Kemranjen ini menyebut sebelum kejadian, ia meminta rekannya untuk merekam saat ia maju untuk menerima ijazah dari guru di atas panggung. Tak dia sangka sol sepatunya terlepas saat ia menuju panggung.
"Yang merekam itu teman saya pakai HP saya, terus suruh buat video. Waktu lepas itu banyak yang nggak ngeh, rasanya agak malu tapi tetap percaya diri. Saya sendiri yang unggah di TikTok dua hari kemudian," jelas dia.
Teguh pun tak menyangka video yang diunggahnya mendapat perhatian dari KSAD Jenderal Dudung. Seminggu berselang ia mendapat panggilan dari sekolahnya.
"Pertama kali saya ditelepon sekolah untuk berangkat dan tiba-tiba di sekolah banyak TNI. Saya tidak tahu mau apa. Terus saya disuruh untuk telepon sama Pak Dudung untuk diangkat jadi Bintara TNI AD," jelasnya.
Ia mengaku tidak menyangka bisa berdialog dengan Dudung. Sebab, menjadi TNI merupakan cita-citanya sedari kecil.
"Saya memang dari dahulu pengin jadi TNI. Rasanya alhamdulillah senang dan bersyukur. Pas ditelepon sama Pak Dudung itu saya tidak menyangka dan kaget," ungkapnya.
"Saya ditawarin waktu ditelepon, 'siap nggak jadi Bintara?'. Saya jawab siap mau. Gratis semua tidak ada yang bayar," sambungnya.
Keberuntungannya tak sampai di situ saja. Teguh pun dibelikan sepatu baru oleh Jenderal Dudung melalui bawahannya.
"Saya ditemani sama Kodim Kebumen dan babinsa tempat saya tinggal untuk beli sepatu di Rita Supermall. Saya dibelikan sepatu pantofel sama olahraga," ujarnya.
Teguh memang bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai petani, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Dia pun berangkat sekolah dengan sepeda motor dan diberi uang saku Rp 10 ribu.
"Aktivitas saya sepulang sekolah bantu bapak ke sawah ngasih pupuk karena bapak petani. Kalau ibu di rumah saja, sedangkan kakak perempuan jadi guru honorer," ujarnya.
(ams/ahr)