Pria Saudi Dieksekusi Mati gegara Latihan Senjata dan Bom di 'Negara Musuh'

Internasional

Pria Saudi Dieksekusi Mati gegara Latihan Senjata dan Bom di 'Negara Musuh'

Tim detikNews - detikJateng
Rabu, 24 Mei 2023 12:45 WIB
A Saudi Arabian flag flies on Saudi Arabias consulate in Istanbul on October 4, 2018. - Jamal Khashoggi, a veteran Saudi journalist who has been critical towards the Saudi government has gone missing after visiting the kingdoms consulate in Istanbul on October 2, 2018, the Washington Post reported. (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Ilustrasi bendera Arab Saudi (Foto: AFP/OZAN KOSE)
Solo -

Seorang pria Arab Saudi dieksekusi mati setelah dinyatakan bersalah telah menerima pelatihan senjata di luar negeri, yang disebut sebagai 'negara musuh'. Otoritas Saudi menyatakan pria itu bersalah karena juga mendapatkan pelatihan bom.

Dilansir detikNews yang mengutip AFP, Rabu (24/5/2023), kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan seorang pria berkewarganegaraan Saudi yang identitasnya tidak diungkap ke publik, 'bergabung dengan salah satu kamp' di sebuah negara yang disebut 'negara musuh'.

Tidak disebutkan negara mana tempat pria Saudi itu mendapatkan pelatihan senjata dan bom itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SPA melaporkan pria itu 'menerima pelatihan senjata dan bom' di luar negeri, sebelum kembali ke Saudi 'untuk melaksanakan rencana terorisnya untuk melanggar keamanan kerajaan'. Namun, tidak disebutkan dengan rinci berapa lama pelatihan senjata di luar negeri itu berlangsung.

Eksekusi mati itu dilakukan sehari setelah tiga warga Saudi lainnya dinyatakan bersalah atas terorisme. Ketiga warga Saudi itu dieksekusi mati di wilayah timur negara tersebut.

ADVERTISEMENT

Ketiga warga Saudi itu dihukum mati atas dakwaan bergabung dengan kamp 'di luar kerajaan' dan menerima pelatihan senjata di luar negeri. Dua orang di antaranya mendapatkan pelatihan soal cara membuat dan menjinakkan bom.

Eksekusi mati terhadap pria Saudi itu menjadi yang terbaru di negara itu setelah serangkaian hukuman mati dijatuhkan dalam kasus yang melibatkan terorisme.

Sebagai informasi, sejak 2 Mei lalu, Saudi telah mengeksekusi mati tujuh terpidana kasus terorisme, dengan semuanya kecuali satu orang berada di wilayah timur yang merupakan tempat tinggal warga minoritas Syiah.

Menurut penghitungan AFP yang didasarkan pada laporan media pemerintah, terdapat 36 eksekusi mati yang dilakukan di Saudi sepanjang tahun ini.

Sepanjang tahun 2022, menurut data AFP, Saudi mengeksekusi mati total 147 orang. Angka itu mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun 2021, dengan sebanyak 69 orang dieksekusi mati.

Angka tahun 2022 itu mencakup 81 orang yang dieksekusi mati dalam waktu satu hari pada Maret tahun itu, atas dakwaan-dakwaan terkait terorisme. Eksekusi mati massal semacam itu memicu kecaman internasional.

Menurut laporan yang diterbitkan Reprieve and the European-Saudi Organisation for Human Rights, lebih dari 1.000 hukuman mati telah dijatuhkan sejak Raja Salman berkuasa tahun 2015.




(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads