Satu unit sepeda motor Honda CB milik warga Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Klaten, dibawa kabur orang tak dikenal. Pelaku membawa kabur motor saat bertemu korban untuk proses tukar tambah.
Pemilik motor CB, Bagas Gunawan menjelaskan kejadian pada Senin (22/5) sekitar jam 20.00 WIB. Saat itu pelaku datang dengan mengendarai motor Yamaha Byson.
"Orangnya mau nengok motor saya, ya saya suruh ke rumah. Dia datang sendiri membawa motor Byson dan katanya habis ngampus dan mau beli motor CB buat adiknya," ungkap Bagas kepada detikJateng, Selasa (23/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku kemudian minta izin mencoba motor CB tersebut. Tetapi sampai pukul 21.00 WIB, pelaku tidak balik dan saat dihubungi ponselnya sudah tidak aktif.
"Sampai jam 21.00 WIB kok nggak pulang. Saya coba hubungin WA-nya ternyata nomornya sudah nggak aktif, sampai sekarang belum dikembalikan," jelas Bagas.
Kejadian tersebut juga viral setelah diunggah di grup Facebook Cawas Punya Facebook.
"Izin Post bantu teman sehobi. Bilamana ada yang mengenali orang dan No WA tsb tolong di tahan dulu. Kronologi TT Motor CB dengan Motor Byson..di coba lalu bablas Ngakunya orang Burikan Cawas
Ciri-Ciri pelaku dan motor Byson yg di tinggalan seperti di foto..Matur nuwun..," tulisan postingan itu sebagaimana dikutip detikJateng.
Dwi Santoso, rekan korban, adalah yang memposting informasi tersebut.
"Pelaku meninggalkan unit motor Byson di rumah korban atau teman saya dan kejadian di rumah korban Desa Sajen, Kecamatan Trucuk," kata Dwi kepada detikJateng.
Dikatakan Dwi, harga motor CB meskipun produk lama tapi relatif lebih mahal dari Byson.
"Kalo Byson kan harga nggak sampai 5 juta, tergantung kondisi surat dan pelat dan temen saya minta TT (tukar tambah) nyari sisa karena baru butuh uang," ujar Dwi.
Kasus itu belum dilaporkan ke polisi. Alasannya korban masih berharap sepeda motor dikembalikan secara baik-baik.
"Kita berharap dikembalikan sebelum nanti menempuh jalur hukum," imbuh Dwi.
Terpisah, Kapolsek Trucuk AKP Sarwoko saat dimintai konfirmasi mengatakan belum mendapatkan laporan kejadian tersebut.
"Belum ada laporan," ungkap Sarwoko kepada detikJateng.
(rih/rih)