Kode Sosok Pemimpin dari Jokowi: Dulu Rambut Putih, Kini Sebut soal Pemberani

Nasional

Kode Sosok Pemimpin dari Jokowi: Dulu Rambut Putih, Kini Sebut soal Pemberani

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 15 Mei 2023 12:22 WIB
Pendukung Jokowi mengadakan Musyawarah Rakyat di Istora, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Presiden Jokowi nampak menghadiri dan menerima nama-nama rekomendasi dari hasil Musra.
Momen Jokowi Terima Nama Capres-Cawapres Rekomendasi Musra (Foto: Rifkianto Nugroho)
Solo -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap kode sosok pemimpin negeri selanjutnya di hadapan relawan pendukungnya. Jokowi sempat menyebut ciri fisik pemimpin sebelum yang terbaru mengungkapkan sifat pemimpin yang tepat bagi bangsa menjelang Pilpres 2024.

Dilansir detikNews, Senin (15/5/2023), Jokowi sempat menyampaikan ciri fisik dari pemimpin yang dipilih pada Pilpres 2024. Hal itu Jokowi sampaikan pada Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

"Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya," kata Jokowi kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi berpendapat seorang pemimpin yang memikirkan rakyat akan terlihat dari wajah dan penampilannya. Bukan hanya soal wajah, Jokowi sempat menyinggung soal rambut putih yang disebut sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat.

"Itu kelihatan dari penampilannya, itu kelihatan banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat. Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu," ujar Jokowi yang disambut riuh para relawan.

ADVERTISEMENT

Jokowi pun meminta relawan berhati-hati memilih pemimpin yang berwajah 'cling'. Jokowi lagi-lagi menyinggung soal kerutan di wajah.

"Saya ulang. Jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya, kalau putih semua, 'wah mikir rakyat ini'," terang dia.

Jokowi melanjutkan mengelola negara besar seperti Indonesia memerlukan pemimpin yang menyadari keberagaman bangsa Indonesia.

"Karena kita ini macam-macam, beragam, berbeda semuanya. Suku, kita memiliki 714 suku yang berbeda-beda. Bahasa daerah kita memiliki lebih dari 1.300 yang berbeda-beda. Agama juga kita berbeda-beda. Oleh karena itu, pemimpin itu harus menyadari keberagaman Indonesia," terang dia.

Jokowi pun berpesan kepada relawan untuk memilih pemimpin yang mengerti apa yang diinginkan rakyatnya. Ia mengimbau untuk berhati-hati memilih pemimpin.

"Pemimpin apa yang kita cari? Hati-hati, saya titip hati-hati. Pilih pemimpin yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat. Pilih nanti di 2024, pilih pemimpin yang ngerti tentang apa yang dirasakan oleh rakyat, setuju?" kata Jokowi yang disambut teriakan 'setuju' para relawan.

"Juga pilih pemimpin yang tahu apa yang diinginkan oleh rakyat, apa yang dibutuhkan oleh rakyat. Setuju? Jangan... jangan sampai, jangan sampai kita milih pemimpin yang senangnya duduk di istana yang AC-nya dingin," katanya.

Selengkapnya di halaman berikutnya.

Jokowi menyebut seorang pemimpin negara harus turun untuk mengetahui permasalahan rakyatnya. Jangan hanya duduk manis di istana.

"Saya ulang, jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di istana yang AC-nya sangat dingin. Ini negara besar. Jangan hanya duduk manis di Istana Presiden. Carilah, saya ingatkan, carilah pemimpin yang senang dan mau turun ke bawah, yang mau merasakan keringatnya rakyat," tuturnya.

Kode pemimpin rambut putih dan kerutan itu banyak ditafsirkan dan dikaitkan dengan sejumlah tokoh nasional. Tokoh yang dikaitkan dengan rambut putih dan kerutan adalah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Pada Minggu (14/5) kemarin, Jokowi berapi-api menyampaikan pidato saat membahas soal kriteria pemimpin. Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.

"Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih. Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat," kata Jokowi pada acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).

"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," sambung dia.

Jokowi menambahkan rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin pemberani. Yakni pemberani demi kepentingan rakyat.

"Dan pemberani, yang berani, pemberani demi rakyat," kata Jokowi dengan suara meninggi dan gestur tangan tegas.

Jokowi kembali mengingatkan pemimpin yang tepat adalah yang bisa memahami negara ini. Pemimpin harus tahu memanfaatkan potensi negara ini demi kemajuan.

"Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang ngerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu, harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini apa," jelas dia.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads