Mayat Pria Bugil di Depok Sempat Dikira Perempuan gegara Kelamin 'Hilang'

Nasional

Mayat Pria Bugil di Depok Sempat Dikira Perempuan gegara Kelamin 'Hilang'

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 12 Mei 2023 18:16 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi mayat pria bugil di Depok. Foto: Thinkstock
Solo -

Mayat bugil yang ditemukan di Tapos, Cimanggis, Depok sempat disebut sebagai mayat perempuan. Tetapi, setelah dilakukan autopsi diketahui bahwa mayat tersebut adalah seorang pria dengan kondisi alam kelamin 'hilang'.

"Dokter Forensik yang lebih berkompeten untuk memeriksa tadi pagi sampai dengan siang sudah dilakukan pemeriksaan autopsi sementara di mana seperti yang tadi malam juga hasilnya bahwa korban dinyatakan seorang laki-laki, berjenis kelamin laki-laki," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno kepada wartawan, Jumat (12/5/2023) dilansir dari detikNews.

Sebelumnya, polisi menyampaikan jenis kelamin korban adalah perempuan. Hal ini dikarenakan pada saat ditemukan, tidak terlihat adanya alat kelamin laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tidak bisa disimpulkan oleh dokter ya apakah itu (alat kelamin) hilang karena pembusukan atau hilang disengaja ya," katanya.

Terkait dengan ciri-ciri korban, Yogen menyebut korban berusia sekitar 49-56 tahun dengan tinggi 162 cm. Dokter forensik, kata Yogen, tidak bisa menyimpulkan sebab alat kelamin korban yang hilang itu disebabkan oleh pembusukan atau hilang disengaja.

ADVERTISEMENT

"Nanti kita menunggu hasil lengkapnya hasil autopsinya karena itu hasil sementara dulu untuk perkembangan dari penyelidikan," ungkapnya.

Yogen menyebut dokter forensik tidak bisa menyatakan kekerasan itu berasal dari leher korban atau tidak. Sebab, organ leher korban tidak ditemukan.

"Jadi batang tenggorok kerongkongan tulang rawan dari gondok itu tidak ada ya tidak ditemukan. Sehingga dokter tidak bisa menyimpulkan apakah itu merupakan penyebab kematian karena organ lehernya nggak ada, nggak ada sama sekali," tuturnya.

"Jadi dokter sekarang masih melanjutkan dengan upaya forensik di mana mengambil jaringan dari korban untuk dicek di mikroskop apakah ada perubahan untuk terkait masalah adanya penyakit atau bukan kita masih menunggu itu," lanjutnya.




(apl/rih)


Hide Ads