Umat Katolik mendedikasikan bulan Mei sebagai bulan Maria. Mengapa bulan Mei disebut sebagai bulan Maria? Simak pembahasannya berikut ini.
Mengutip laman Gereja Katolik St. Albertus Agung, Bunda Maria mendapat tempat istimewa dan dihormati dalam Gereja Katolik. Beliau merupakan teladan manusia yang berserah pada kehendak Allah dan mau menjawab panggilan Allah (Luk 1:26-38).
Bunda Maria memiliki relasi yang sangat mesra dengan Putranya, Yesus Kristus, sejak ada dalam kandungan sampai wafat-Nya. Hal ini membuat Gereja Katolik memiliki keyakinan bahwa Maria sungguh-sungguh istimewa, baik di hadirat Allah maupun manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosoknya yang begitu istimewa juga membuat umat Katolik mendedikasikan salah satu bulan dalam kalender Masehi sebagai Bulan Maria. Bulan tersebut adalah bulan Mei. Namun, kenapa umat Katolik memilih bulan Mei sebagai Bulan Maria? Berikut penjelasannya.
Mengapa Bulan Mei Disebut Sebagai Bulan Maria?
Simbol Permulaan Kehidupan
Mengutip laman Gereja Santa Theresia Sedayu, bulan Mei diperingati sebagai bulan Maria berawal dari tradisi suci yang berkembang di negara empat musim. Pada bulan Mei, masyarakat di negara-negara tersebut menyambut musim semi di mana bunga-bunga bermekaran. Oleh karena itu, bulan Mei dianggap sebagai awal sebuah kehidupan.
Bagi umat Katolik, Bunda Maria adalah 'Hawa Baru' yang merupakan ibu dari semua yang hidup. Hal inilah yang menginisiasi tradisi umat Katolik yang menjadikan bulan Mei sebagai bulan dimulainya sebuah kehidupan yang baru.
Penetapan Mei Sebagai Bulan Maria
Tradisi tersebut diperkenalkan pada akhir abad ke-13 yang kemudian dimulai oleh Imam Jesuit pada tahun 1700-an dan menyebar ke seluruh gereja di seluruh dunia.Tradisi ini kemudian diperkuat oleh pengalaman paus Pius VII.
Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh serdadu Napoleon. Ketika berada di dalam penjara, dia berdoa kepada Yesus melalui dukungan Bunda Maria supaya dapat segera dibebaskan dari penjara. Jika doanya tersebut dikabulkan, ia akan mendedikasikan suatu bulan untuk umat berdevosi khusus kepada Bunda Maria.
Lima tahun kemudian, tepatnya pada 24 Mei, Paus Pius VII dibebaskan dari penjara. Dalam Ensikliknya, 'The Month of May', ia menegaskan 'Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria'. Ia juga menegaskan bahwa bulan Maria adalah kesempatan untuk penghormatan iman dan kasih yang diberikan umat Katolik kepada Sang Ratu Surga.
Gereja Katolik melanjutkan tradisi berdoa bersama Bunda Maria pada bulan Mei sebagai bentuk kepedulian umat kepada gereja universal. Tradisi ini juga dilakukan untuk menghormati Bunda Maria sebagai teladan pribadi yang beriman kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan tidak gentar menghadapi penderitaan.
Itulah alasan mengapa bulan Mei disebut sebagai Bulan Maria. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(aku/apl)