Kala Megawati Disebut Tegur Cak Imin-Prabowo gegara Pamit Mau Ketemu SBY

Kala Megawati Disebut Tegur Cak Imin-Prabowo gegara Pamit Mau Ketemu SBY

Tim detikX - detikJateng
Senin, 08 Mei 2023 16:34 WIB
Senyum Mega Tinggalkan Istana usai Pertemuan Jokowi dan 6 Ketum
Senyum Mega Tinggalkan Istana usai Pertemuan Jokowi dan 6 Ketum. Foto: Bagus Putra Laksana
Solo -

Pertemuan Joko Widodo dengan enam orang ketua umum partai politik di Istana disebut-sebut sempat membicarakan dukungan pencapresan Ganjar dan Prabowo. Ada momen Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menegur dua orang ketum lainnya yang diungkap seorang sumber detikX dalam pertemuan tersebut.

Dikutip dari detikX, Senin (8/5/20233), sumber yang mengetahui isi pertemuan itu mengungkap persamuhan berlangsung selama nyaris 3 jam. Megawati disebut mendominasi lebih dari separuh waktu pertemuan yang membahas Indonesia terkini dan pemilu itu.

Sumber detikX juga menyebut Megawati sempat berdebat cukup panjang dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Megawati (menegur) waktu Cak Imin (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar) pamit mau ketemu SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," tutur sumber detikX.

"Termasuk Pak Prabowo juga (ditegur) karena sudah janji mau ketemu Pak SBY tanggal 14 Mei," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu sumber detikX lainnya yang juga mengetahui isi pertemuan itu mengatakan Megawati mempertanyakan rencana Prabowo dan Cak Imin menemui SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Megawati menilai pertemuan dengan AHY dan SBY tidak penting lantaran Partai Demokrat berada di luar koalisi pemerintahan.

Apalagi, kata sumber ini, Partai Demokrat juga sudah mengukuhkan pilihan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden. Pengukuhan ini dilakukan Partai Demokrat bersama PKS dan Partai NasDem. Partai-partai ini tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Namun saat itu, kata sumber ini, Cak Imin dan Prabowo bergeming. Keduanya menyampaikan bahwa pertemuan dengan AHY dan SBY bertujuan untuk merangkul semakin banyak partai bergabung dalam koalisi pemerintahan.

Cak Imin sempat menyampaikan teguran Megawati ini kepada AHY saat keduanya bertemu empat mata di Cikeas, Jawa Barat, pada Rabu, 3 Mei 2023, malam.

Sementara saat konferensi pers di Cikeas, Rabu malam itu juga, Cak Imin tidak secara terang-terangan menyampaikan isi pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara. Namun Cak Imin membenarkan bahwa pertemuan dengan AHY malam itu memang bertujuan merangkul Partai Demokrat bergabung dengan koalisi pemerintahan.

"Ternyata imannya (AHY) masih kuat. Nanti kita tunggu saja, moga-moga sepulang saya dari sini goyah," tutur Cak Imin berkelakar kala itu.

detikX sudah berusaha meminta konfirmasi terkait perdebatan Megawati dengan Cak Imin dan Prabowo kepada Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Utut Adianto. Namun keduanya belum menjawab pesan singkat maupun telepon detikX.

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengaku sama sekali tidak mengetahui isi pertemuan enam ketum partai dengan Jokowi tersebut. Dia juga enggan mengomentari teguran Megawati ke Prabowo dan Cak Imin.

"Waduh, kita hindari hal-hal yang sensitif dulu," tulis Hendrawan melalui pesan singkat kepada reporter detikX pada Sabtu, 6 Mei lalu.

Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo bercerita pertemuan Jokowi dengan enam ketum partai sebetulnya berlangsung santai. Mayoritas pembicaraan terkait dengan permasalahan ekonomi nasional dan tantangan Indonesia ke depan.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....

Namun sesekali, kata Dradjad, beberapa ketum partai menyinggung soal nama-nama calon presiden maupun calon wakil presiden yang mereka usung.

Dradjad memastikan nama Anies Baswedan sama sekali tidak muncul dalam celetukan para ketum partai. Dradjad mengungkap PAN kala itu mengajukan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai cawapres yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo. Sementara PDIP, Partai Gerindra, PKB, PPP, dan Partai Golkar mengajukan nama kader masing-masing.

"Gerindra mengajukan Mas Bowo (Prabowo Subianto), Golkar mengajukan Mas Airlangga (Airlangga Hartarto), PKB mengajukan Cak Imin, dan Bu Mega mengajukan kadernya (Ganjar)," tutur Dradjad kepada reporter detikX.

"PPP mengajukan Sandi (Sandiaga Uno) walau belum diumumkan," imbuh dia.

Sumber detikX di kalangan internal partai koalisi pemerintah menyebut hanya sedikit pembahasan soal koalisi dalam pertemuan enam ketum partai itu. Salah satu isi pembahasan soal koalisi adalah terkait bagaimana partai-partai pendukung pemerintah nantinya melebur ke calon-calon capres yang sudah diusung dan bakal diusung partai-partai besar, seperti PDI Perjuangan dan Gerindra.

Dalam kata lain, kata sumber ini, opsi peleburan hanya akan tertuju pada dua nama, yakni Prabowo dan Ganjar.

Halaman 2 dari 2
(sip/aku)


Hide Ads