Presiden Jokowi menitipkan pesan kepada enam ketum parpol saat bertemu di Istana Negara beberapa waktu lalu. Pesan tersebut diungkap oleh Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Berikut pesan Jokowi kepada para ketum tersebut.
"Nah kemarin, waktu dikumpulkan ketum-ketum silaturahmi, kan kalo beritanya woah, politik apa yang dibicarakan? Nggak ada. Silaturahmi, makan, sudah gitu hanya bilang begini 'mau nitip'. Apa? Nah ini saya nitip, karena ini perintah presiden," tutur Megawati saat memberi pengarahan seminar 'Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125', Bali, Jumat (5/5/2023) dilansir detikNews.
Pada kesempatan itu, Megawati menyebut Jokowi juga menyinggung mengenai bonus demografi. Dalam kurun waktu 13 tahun ke depan, Indonesia memiliki peluang menjadi negara maju jika usia produktif masyarakatnya digunakan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau cerita 'saya nanti ingin menitipkan, karena sudah saya tanya ke ahli-ahli IMF, World Bank, entah-entah, bahwa dunia sekarang mengalami perubahan demografi'. Ini tolong dicatat, kita menurut beliau mengalami sebuah demografi-demografi itukan penduduk, itu mulai tahun ini hanya, jadi ada pick timenya," tutur Mega.
"Nah, kita itu demografi yang bagusnya bisa mengangkat dari disebut negara berkembang jadi negara maju dengan demografi yang 2023 ini terus 13 tahun ke depan, itu pick timenya setelah itu akan surut," imbuhnya.
Megawati menyampaikan ada beberapa negara yang justru terbalik dengan bonus demografi itu. Seperti Jepang, Korea hingga RRC.
"Kita justru dari tahun ini, ini presiden loh bukan saya yang ngomong sampai 2036, 13 tahun, itu adalah pick timenya untuk menghasilkan dari sisi demografi produktif manusia yang produktif dari 16-60an sehingga harus dipacu bagaimana mereka ini untuk bisa produktif. Kalau dari produktifitas yang dilakukan manusia produktif itu, maka kita bisa terangkat jadi negara maju keempat," ungkap Mega.
Menurutnya ada peluang Indonesia menjadi negara maju setelah China, India dan Amerika. Mega diingatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan hal itu sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.
"Kata presiden saya diminta ibu kalau di mana sebagai Ketua BRIN ngomong soal ini, kemungkinan kita jadi negara maju itu bonusnya 2023-2036. Ya saya ngomong, tapi saya nggak tahu, mereka yang melaksanakan itu yang mesti digeber-geber, ya kalian ini orang lapangan," imbuhnya.
m
Selengkapnya di halaman selanjutnya....
Jokowi Bertemu 6 Ketum Parpol di Istana Negara
Untuk diketahui, Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan para ketua umum partai politik pendukung pemerintah minus NasDem pada Selasa (2/5) lalu. pertemuan itu berlangsung sekitar 2,5 jam, dimulai pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 21.30 WIB.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pulang pertama dari pertemuan tersebut. Kemudian disusul oleh Ketum Partai Airlangga Hartarto yang berjalan kaki bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Lalu setelahnya Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP berjalan bersama. Ketiganya juga sempat salam bersama dengan Airlangga dan Cak Imin.