Jembatan Kalibodri yang berada di Desa Penanggulan, kecamatan Pegandon, Kendal, mengalami pergeseran kurang lebih 14 sentimeter sejak Rabu (3/5) lalu. Jembatan yang dibangun tahun 1987 ini merupakan jalur alternatif dari Kendal menuju kecamatan Weleri.
"Memang benar Jembatan Kalibodri yang dibangun tahun 1987 dan merupakan jalan alternatif dari Kendal menuju kecamatan Weleri mengalami pergeseran sejak Rabu kemarin," kata Kepala Dinas PUPR Kendal, Sudaryanto kepada detikjateng, Jumat(05/05/2023).
Sudaryanto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap kondisi jembatan tersebut. Sebab, pergeserannya memang cukup lebar dan tidak sesuai dengan tolerasi standar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, saat ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan mengenai penyebab bergesernya sambungan jembatan itu.
"Hasil pengecekan tersebut nantinya akan kami analisa, dikaji dan dikonsultasikan dulu dengan ahli konstruksi jembatan sehingga bisa diketahui penyebab gesernya sambungan jembatan serta penanganannya," terangnya.
Untuk sementara, pihaknya melakukan upaya penanganan sementara agar jembatan itu tetap bisa digunakan secara aman. Penanganan dilakukan dengan pemasangan pelat untuk menutup sambungan yang bergeser itu.
"Kalau kondisi jembatan masih aman dan bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Tapi kalau kendaraan berat, ya akan kami konsultasikan dulu dengan ahli jembatan, instansi terkait dan melibatkan masyarakat," tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga yang sering melintas di jembatan Kalibodri, Suwanto, mengatakan, merasa ketakutan kalau melintasi jembatan Kalibodri sejak adanya kerenggangan sambungan jembatan.
Ditambah lagi dengan suara mengganggu saat motor dan mobil melintasi di lubang sambungan.
"Kalau lewat sini ya takut juga apalagi kalau melewati lubang sambungan dan takut kalau jembatannya ambrol. Suara 'gledug' yang keras saat motor atau mobil melintasi lubang sambungan bikin tambah takut," kata Suwanto kepada detikjateng.
Suwanto berharap sebaiknya kendaraan berat dilarang melintas karena dikhawatirkan akan menambah pergeseran akibat beban yang terlalu berat.
"Saya dan warga disini tentunya berharap agar jembatan Kalibodri tidak dilewati kendaraan berat dulu. Kalau truk-truk berat nekat lewat jembatan ya takutnya jembatan akan geser lagi sekalipun sudah ditambal," pungkasnya.
[Pembaca detikJateng dapat berbagi informasi yang sekiranya perlu untuk diketahui khalayak luas melalui platform wara-wara ini.
Informasi bisa dikirim melalui email: infojateng@detik.com]
(ahr/aku)