.webp)
Sejumlah orang melakukan unjuk rasa di Jalan Pahlawan seberang kantor Gubernur Jawa Tengah. Unjuk rasa tersebut bukan untuk protes, tapi menyuarakan dukungan untuk Ganjar agar berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Mereka menamai kelompoknya dengan Aliansi Wong Cilik yang terdiri dari berbagai orang mengaku dengan latar belakang mulai nelayan, petani tambak dan para pekerja lepas dari pesisir Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Aksi dilakukan berjalan di Jalan Pahlawan dan mereka berhenti di seberang jalan kantor Gubernur Jateng.
Mereka membentangkan spanduk dengan foto Ganjar dan Muhaimin sembari menyanyikan yel-yel yang salah satu liriknya adalah "Ganjar presidene, Cak Imin wakile". Koordinator aksi M Arifin mengatakan ide awal mendukung Ganjar dan Muhaimin yaitu ketika sedang berbincang membahas soal Pilpres. Mereka mendukung Ganjar setelah resmi jadi capres dari PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu nongkrong malem-malem sama teman-teman. Kita kan suka sama pak Ganjar, terus ngobrol siapa cawapresnya yang cocok. Cak Imin kan dari NU, cocok, nasionalis dan religius," kata Arifin di Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (5/5/2023).
 Sejumlah orang melakukan unjuk rasa di Jalan Pahlawan seberang kantor Gubernur Jawa Tengah. Mereka mendukung Ganjar berpasangan dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng |
Arifin juga mengatakan latar belakang Muhaimin di NU juga menjadi salah satu alasan menurut mereka Ketua Umum PKB itu cocok menjadi cawapres. Kemudian Arifin dan teman-temannya iuran membuat kaos bergambar Ganjar da Muhaimin.
"Kita iuran bikin kaos. Awalnya cuma 50, terus desainnya kamu saya share, ada yang bikin nyetak sendiri dan sebagainya, sampai sekitar 100 orang," ujar Arifin.
Namun Arifin paham untuk pasangan Ganjar yang maju Pilpres nantinya diputuskan oleh partai, maka hari ini ia hanya menyampaikan aspirasi dukungan.
"Saya belum pernah ketemu langsung sama pak Ganjar dan Cak Imin. Tapi saya memantau dari berita dan media sosial, mereka cocok. Ada nasionalis ada agamis," tegasnya.
Aksi mereka berlangsung damai hingga akhirnya mengakhiri dengan yel-yel yang sama. Mereka sempat berharap bisa bertemu Ganjar, namun saat itu Ganjar sedang berada di Salatiga.
(apl/sip)
