Sosok wanita yang berada di saf depan bercampur dengan laki-laki saat salat Idul Fitri Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, menjadi sorotan. Ternyata sosok wanita itu merupakan istri dari pimpinan Al-Zaytun.
Dilansir detikJabar, Kamis (27/4/2023), Kepala Kemenag Kabupaten Indramayu telah melakukan klarifikasi terhadap pimpinan Ponpes Al-Zaytun di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Kedatangan tim Kemenag ini untuk meminta klarifikasi soal sosok wanita hingga jarak saf salat yang tidak seperti umumnya.
"Saya sampaikan juga ke Al-Zaytun bahwa memberikan contoh yang sangat baik dengan pakaian yang rapi ketika salat Idul Fitri, hampir semuanya menggunakan jas rapih lah secara keseluruhan. Tapi viral juga ya pak? Saya bilang begitu ke dia. Iya katanya apa yang diviralkan?," kata Kasubag TU Kemenag Kabupaten Indramayu, Aan Fathul Anwar, Kamis (27/4/2023).
Aan pun mengaku diterima dengan baik oleh pimpinan Ponpes Al-Zaytun pada Rabu (26/4) kemarin. Dia juga sempat menanyakan soal jarak saf salat yang tidak biasa itu dan dijawab karena alasan kesehatan.
"Yang pertama dia mengambil dasar hukum surat Al-Mujadilah (QS:11), di situ disampaikan bahwa berlapang-lapanglah dalam suatu majelis. Jadi memberikan area ruang untuk kita merasa nyaman dengan satu yang lain terkait social distancing," kata Aan jelaskan jawaban Al-Zaytun.
"Al-Zaytun itu protap kesehatan itu memang jadi pilihan dia dari awal itu tuh. Alhamdulillah biasanya diswab tadi sih nggak," imbuh Aan.
Aan mengatakan Islam tidak melarang ketika salat berjarak. Malah dianjurkan untuk memberikan ruang kepada orang dan jangan berdesak-desakan.
"Saya juga kaget, menggunakan ayat yang 11 Al Mujadilah itu. Tapi kan kita menghargai tafsiran beliau (pimpinan Al-Zaytun) seperti itu terkait jarak yang digunakan," ungkap Aan dari penjelasan Al-Zaytun.
Aan menerangkan, Al-Zaytun juga mengungkap sosok wanita yang berada di saf dengan dengan jemaah laki-laki. Menurut kepercayaan Al-Zaytun, keberadaan wanita dalam saf itu merupakan bentuk pemuliaan terhadap seorang perempuan.
"Jadi perempuan itu tidak mesti ada di sudut ujung beradanya. Itu pemahaman dia. Kalau kita kan menghargai pemahaman orang dan pola pikir beliau terkait dengan memuliakan perempuan tersebut," kata Aan.
Bahkan, Aan ditanya oleh pimpinan Al-Zaytun tentang kesalahan dalam memuliakan perempuan. "Dan perempuan yang ada di samping saya itu orang yang paling saya muliakan sekali, gitu. Apakah salah saya memuliakan perempuan?" kata-kata pimpinan Al-Zaytun kepada Aan.
Menurut informasi, sosok perempuan tersebut merupakan istri dari pimpinan Al-Zaytun, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. "Saya ngambil dari informasi lain ternyata perempuan itu adalah istri Syekh (Panji Gumilang)," kata Aan.
Selengkapnya di halaman berikut.
(ams/ams)