Terdapat berbagai macam salat sunah yang dapat ditunaikan oleh umat Islam, salah satunya yakni salat Idul Fitri. Salat Idul Fitri adalah salat sunah dua rakaat yang dilakukan oleh umat Islam setiap satu tahun sekali tepatnya pada tanggal 1 Syawal.
Salat Idul Fitri menjadi salah satu amalan sunah yang dapat ditunaikan umat Islam ketika di hari raya Idul Fitri. Pada umumnya umat Islam akan berbondong-bondong menuju tanah lapang untuk menunaikan ibadah ini secara berjemaah.
Salat ini juga berbeda daripada salat wajib lima waktu. Perbedaan utamanya terletak pada jumlah takbir yang digunakan, jika sholat lima waktu hanya menggunakan satu kali takbir pada awal rakaat. Sementara pada salat Id terdapat tujuh kali takbir di rakaat pertama dan lima kali takbir pada rakaat kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak sedikit umat Islam yang dalam benaknya bertanya mengapa takbir dalam salat Idul Fitri dilakukan sebanyak itu. Mengapa tidak dilakukan sama dengan ketika menunaikan ibadah sholat pada umumnya. Berikut ini makna jumlah takbir saat salat Idul Fitri, dikutip detikJateng dari Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Barat dalam laman resminya, Selasa (18/4/2023).
Makna Jumlah Takbir Salat Idul Fitri
Terdapat dua jenis takbir baik dalam salat sunnah maupun salat wajib yaitu takbiratul ihram dan intiqal. Takbiratul Ihram dilakukan saat awal salat, sementara takbir intiqal adalah bentuk perpindahan antara rakaat satu dengan selanjutnya. Berkaitan dengan hal itu terdapat tambahan selain takbiratul ihram dan Intiqal dalam salat Id dan Idul Adha atau biasa disebut dengan Takbiratul al-zawaid.
Terdapat perbedaan antara para Imam berkaitan dengan jumlah takbir dalam salat Id. Misalnya Imam Hanafi menyebutkan hanya ada tiga tambahan takbir baik di rakaat pertama maupun kedua. Sedangkan menurut Imam Hanbali dan Maliki terdapat enam tambahan takbir di luar takbir ihram pada rakaat pertama dan lima kali tambahan takbir pada rakaat kedua.
Sementara itu Imam Syafii menuturkan bahwa pada rakaat pertama terdapat tujuh kali tambahan takbir dan pada rakaat kedua terdapat lima kali tambahan takbir. Semua pendapat para Imam didasarkan pada riwayat hadis.
Secara fiqih tidak terdapat alasan secara spesifik mengapa jumlah takbir harus menggunakan jumlah tertentu. Karena jumlah takbir dalam sholat Id adalah tauqifiy atau ketentuan yang telah digariskan oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga kita tidak perlu untuk mempertanyakannya perihal ketentuan tersebut.
Andai saja masih diperlukan jawaban perihal itu, maka kita bisa saja untuk mengatakan bahwa mengapa harus tujuh kali takbir dengan menghubungkannya dengan tujuh ayat surat Al-Fatihah atau jumlah hari. Dengan demikian untuk mencari tahu perihal hikmah tersebut diperlukan hidayah dari Allah SWT, selama tidak melanggar ketentuan dalam ajaran Islam.
Bacaan di Antara Takbir
Ketika melakukan takbir baik di rakaat pertama maupun kedua, umat Islam dianjurkan untuk membaca kalimat pujian kepada Allah SWT. Terdapat berbagai macam variasi yang dapat dibaca oleh umat Islam, berikut bacaan diantara takbir, dikutip detikJateng dari NU Online.
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil 'aliyyil azhîm.
Artinya, "Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah maha besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai makna jumlah takbir saat salat Idul Fitri. Semoga bermanfaat ya, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(aku/ams)