Cegah Pemudik Nyasar, Rambu Jalur Alternatif Dipasang di 31 Titik Klaten

Cegah Pemudik Nyasar, Rambu Jalur Alternatif Dipasang di 31 Titik Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 18 Apr 2023 17:37 WIB
Petugas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten memasang penunjuk arah.
Petugas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten memasang penunjuk arah. Foto: Dok Dishub Klaten.
Klaten -

Dinas Perhubungan Pemkab Klaten memasang rambu-rambu penunjuk jalan alternatif di seluruh wilayah. Rambu-rambu itu dipasang di 31 titik di Klaten untuk menjamin agar pemudik tidak tersesat dan sampai tujuan dengan cepat.

"Hari ini kita pasang, laporan terakhir ada 31 titik. Rambu penunjuk arah itu untuk memudahkan para pemudik agar tidak bingung," jelas Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Pemkab Klaten, Aji Prabowo kepada detikJateng di kantornya, Selasa (18/4/2023).

Rambu penunjuk arah tersebut, menurut Aji, dipasang di simpang jalan yang tersebar di sejumlah wilayah. Namun meskipun diberikan rambu penunjuk, jalur alternatif utama hanya ada beberapa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalur alternatif yang besar antara lain Tegalgondo (Kecamatan Wonosari arah Boyolali), Pakis-Daleman (arah Sukoharjo), Ngaran Mlese (arah Cawas), Bendogantungan (arah Gunungkidul), Tegalmas (arah Wedi-Bayat) dan Prambanan. Ke-31 yang ada penunjuk arah itu baik mayor maupun minor," papar Aji.

Petugas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten memasang penunjuk arah.Petugas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten memasang penunjuk arah. Foto: Dok Dishub Klaten

Sampai dengan hari ini, sambung Aji, arus lalu lintas di jalan Jogja-Solo maupun wilayah lain mulai meningkat. Peningkatan memang belum signifikan memicu kepadatan.

ADVERTISEMENT

"Mulai terlihat ada peningkatan hari ini tetapi belum signifikan menimbulkan penumpukan kendaraan. Kemungkinan besok akan mulai karena sudah libur," jelas Aji.

Menurut Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo, dari hasil rapat koordinasi penunjuk arah diperbanyak. Dengan demikian saat arus dialihkan, masyarakat tidak akan bingung.

"Yang kita perbanyak papan penunjuk arah. Jadi di saat kita mengalihkan masyarakat harus tahu harus ke mana," kata Eko Prasetyo saat dimintai konfirmasi.

Apalagi, sambung Eko, tahun ini diperkirakan ada kenaikan jumlah pemudik. Di Jawa Tengah saja diperkirakan ada kenaikan sampai 40 persen.

"Ke Jawa Tengah naik 40 persen. Tujuan terbanyak yang lewat sini yang ke arah Yogyakarta tapi arah Yogyakarta itu bisa pecah jadi dua lewat Bawen atau Colomadu," jelas Eko.




(apl/ams)


Hide Ads