3 Fakta Erupsi Oro-oro Kesongo Blora Makan Korban Jiwa

Round-Up

3 Fakta Erupsi Oro-oro Kesongo Blora Makan Korban Jiwa

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 13 Apr 2023 03:00 WIB
Kawasan kawah lumpur Oro-oro Kesongo di Blora. Foto diambil Rabu (12/4/2023).
Kawasan kawah lumpur Oro-oro Kesongo di Blora. Foto diambil Rabu (12/4/2023). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Solo -

Dampak erupsi Oro-oro Kesongo, Kabupaten Blora, pada Selasa (11/4) memakan satu orang korban jiwa dan satu dilarikan ke rumah sakit. Berikut sejumlah fakta erupsi Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, tersebut.

1. Satu Korban Jiwa

"Iya (satu orang meninggal dunia). Letusan Oro-oro Kesongo sampai ada lon (racun). Kejadian yang mati terkena lon saat angon kebo (menggembala kerbau)," kata Kades Gabusan, Parsidi saat dimintai konfirmasi, Rabu (12/4/2023).

Ia mengatakan warganya meninggal saat sedang menggembala kerbau sekitar pukul 04.30 WIB dini hari. Selain itu, satu orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkena lon racun sama orang meninggal satu, yang satu dirawat di rumah sakit," jelasnya.

Parsidi menyebutkan beberapa unggas milik warga juga ditemukan dalam kondisi mati. Ia mengimbau kepada seluruh warga untuk tidak mendekati lokasi Kesongo.

ADVERTISEMENT

"Ayam sama mentok pada mati. Warga saya suruh hati-hati, jangan ke Kesongo dulu kalau habis meletus," jelasnya.

Tangkapan layar video erupsi di Kawah Oro-oro Kesongo, Blora, Selasa (11/4/2023).Tangkapan layar video erupsi di Kawah Oro-oro Kesongo, Blora, Selasa (11/4/2023). Foto: Dok. Kades Gabusan, Parsidi

2. Gas Beracun

Korban dampak erupsi Oro-oro Kesongo diduga akibat menghirup gas beracun yang keluar dari kawah itu.

Kapolsek Jati Iptu Subardi menyebutkan korban bernama Warino (25) warga setempat.

"Orang meninggal dunia akibat menghirup gas beracun letupan lumpur di Objek Wisata Geologi Oro-oro Kesongo," jelas Subardi melalui pesan singkat.

Subardi mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP di lokasi, Rabu (12/4) pagi. Selain korban tewas, satu korban lagi bernama Suwadi juga dilarikan ke rumah sakit.

Suwadi yang merupakan paman korban Warino ini sempat berupaya menolong saat mendengar teriakan korban. Namun diduga karena efek gas beracun, Suwadi juga merasakan lemas.

"Saat sampai di sekitaran lokasi, saksi 1 (Suwadi) sudah melihat korban dalam keadaan meninggal dunia, lalu saksi 1 juga merasa pusing badan lemas saat berada di lokasi," terang Subardi.

Suwadi lalu mendapatkan pertolongan warga dan dilarikan ke rumah sakit.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

3. Kata Dinas ESDM soal Erupsi Oro-oro Kesongo

Kepala Seksi Geologi Mineral dan Batubara Cabang Dinas ESDM Jateng Wilayah Kendeng Selatan, Hadi Susanto mengatakan warga sebaiknya memang menjauh dari kawah Oro-oro Kesongo saat aktivitas erupsinya meningkat.

"Kalau upaya mitigasi yang dilakukan harus berada di jarak aman dari titik pusat letusan," jelas Hadi, Rabu (12/4).

Alasannya, selama ini erupsi kawah lumpur tersebut memang biasa mengeluarkan gas beracun atau yang biasa disebut lon oleh warga setempat.

Menurutnya, gas yang biasa keluar berjenis hidrogen sulfida (H2S). Gas tersebut memiliki sifat tidak berwarna, mudah terbakar dan beracun. Keberadaan gas itu biasanya terdeteksi oleh baunya yang menyengat seperti telur busuk.

Meski begitu, Hadi belum bisa memastikan jenis gas beracun yang menewaskan penggembala kerbau itu.

"Biasanya H2S, cuma kalau belum dilakukan pengukuran belum bisa memastikan jenis gas," ucapnya.

Meski berbahaya, dampak gas tersebut sebenarnya bisa berkurang saat terkena udara bebas. Oleh karenanya, warga sebaiknya menjauh saat aktivitas erupsi Kesongo meningkat.

"Sebenarnya untuk gas beracun juga tergantung udara bebas yang lainnya yang dapat meminimalisir atau menurunkan kadar gas beracun tersebut. Selain itu juga ada faktor arah angin, di mana gas beracun tersebut akan memberi dampak pada lokasi dengan arah angin yang menuju ke lokasi tersebut," terangnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads