Jalur pendakian ke puncak Gunung Abang yang berada di Bangli, Bali, ditutup selama sebulan. Penutupan berlangsung pada 11 April-11 Mei 2023.
Penutupan pendakian itu ternyata dilakukan usai warga di desa adat yang berada di sekitar Gunung Abang melahirkan anak kembar.
Ketua Pokdarwis Abang Erawang I Nengah Suradnya mengatakan warga desa adat meyakini kelahiran anak kembar sebagai cuntaka atau kotor sehingga Gunung Abang sebagai tempat suci ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan baru-baru ini ada dua warga di Desa Abang Batudinding yang melahirkan dua putri kembarnya. Selain itu, ada warga Desa Abang Songan yang melahirkan anak kembar pria dan wanita.
"Karena cuntaka itu, warga desa tidak boleh masuk ke tempat suci. Artinya, semua pura yang ada di desa ditutup," jelas Suradnya dikutip dari detikBali, Rabu (12/4/2023).
Adapun Gunung Abang masih menjadi bagian dari wilayah tiga Desa Adat Abang Erawang. Hal itu membuat pendakian di gunung itu juga harus ditutup.
"Karena pura yang ada di Bukit Abang masih masuk wilayah desa kami, maka aktivitas pendakian ditutup sementara. Nanti akan diizinkan kembali mendaki setelah semua prosesi upacara adat selesai digelar," tegas dia.
Dia menerangkan kondisi cuntaka terjadi selama 42 hari, terhitung sejak anak kembar lahir. Setelah 42 hari itu, warga desa adat akan menggelar upacara Mesadi dengan rangkaian prosesi upacara balik sumpah di desa.
Setelah desa diyakini bersih dari cuntaka, barulah tempat-tempat suci akan dibuka, termasuk Gunung Abang.
(ahr/apl)