Telur Paskah, kelinci Paskah, dan daun palem merupakan tiga hal yang identik dengan perayaan Paskah. Simak pembahasan mengenai sejarah dan makna dari telur, kelinci, dan daun palem yang berkaitan dengan Paskah berikut ini.
Umat Kristiani akan merayakan Hari Raya Paskah pada 9 April 2023. Dalam perayaan tersebut, terdapat tiga hal yang selalu hadir dalam Paskah yaitu telur Paskah, kelinci Paskah, dan daun palem.
Ketiga hal tersebut dijadikan sebagai simbol oleh umat Kristiani karena memiliki makna filosofis yang mendalam. Berikut sejarah dan makna dari telur, kelinci, dan daun palem, tiga hal yang identik dengan Paskah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal-Usul Telur Paskah
Sejarah Telur Paskah
Dikutip dari laman kk.sttbandung.ac.id, Telur Paskah berasal dari tradisi kaum Indo-Eropa dimana telur melambangkan musim semi. Pada masa lalu di Persia, orang-orang biasa menghadiahkan telur pada masa perayaan musim semi, yang untuk mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.
Pada abad pertengahan, telur-telur dibagikan pada Hari Raya Paskah untuk semua abdi kerajaan. Terdapat catatan bahwa Raja Edward I dari Inggris (1307) memerintahkan untuk merebus 450 butir telur menjelang Paskah, kemudian diberi warna atau dibungkus dengan daun keemasan dan dibagikan untuk seluruh anggota keluarga kerajaan pada Hari Raya Paskah.
Makna Telur Paskah
Membagikan telur pada Hari Paskah diadakan untuk merayakan datangnya musim semi, juga karena telur memberikan gambaran/simbol akan hadirnya kehidupan. Dalam Kristen, telur bermakna religius sebagai lambang makam batu di mana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya.
Selain itu, terdapat pendapat yang mengatakan bahwa telur merupakan tanda istimewa Paskah karena pada zaman dulu telur adalah salah satu makanan pantang selama masa Prapaskah. Umat Kristen sejak awal telah mewarnai telur Paskah dengan warna cerah, berkeinginan berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya untuk teman dan kenalan sebagai hadiah Paskah.
Asal-Usul Kelinci Paskah
Sejarah Kelinci Paskah
Dikutip dari laman history.com, sejarah pasti dari kelinci Paskah belum diketahui secara pasti. Namun, diketahui bahwa kelinci sudah dijadikan sebagai simbol kuno dari kesuburan dan kehidupan baru. Injil sendiri tidak menyebut hewan bertelinga panjang dan berekor pendek ini sebagai pengantar telur untuk anak-anak di Minggu Paskah.
Kelinci Paskah dipercaya berasal dari Jerman pada abad ke-17 yang memiliki tradisi menggunakan telur bernama "Osterhase" atau "Oschter Haws." Kelinci Paskah dipercaya membawa keranjang berisi telur warna-warni yang diletakkan di sekitar rumah untuk anak-anak yang baik.
Makna Kelinci Paskah
Menurut laman Lembaga Bahasa Jerman Sonne Sprachhaus, kelinci Paskah dianggap sebagai simbol kehidupan baru dan kesuburan, yang sesuai dengan makna kebangkitan Yesus Kristus di Hari Paskah.
Selain itu, kelinci memiliki kaki belakang yang besar, kuat dan berguna untuk mengubah kecepatan serta untuk mendaki tanah-tanah yang curam. Sebaliknya, kaki depannya kecil dan lemah. Kondisi kaki depan dan kaki belakang kelinci tersebut membuatnya mudah untuk mendaki namun sulit untuk turun.
Kondisi tersebut digunakan untuk melambangkan jalan panggilan seorang Kristian. Mereka harus enggan dan sulit menurun dalam hal moral kehidupan, namun sebaliknya harus sigap, cepat, dan lincah untuk mendaki jalan menuju kebangkitan Tuhan.
Simbolisasi Daun Palem dalam Paskah
Makna Daun Palem
Dikutip dari laman Stekom Pusat, daun palem atau daun palma merupakan simbol dari kehidupan, harapan, dan berkat. Daun palma dalam perayaan Minggu Palma diberkati oleh imam, kemudian dapat dibawa pulang.
Kristus kerap kali menunjukkan hubungan simbol kemenangan atas doa dan kematian. Sedangkan daun palem memiliki warna hijau, warna dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi.
Oleh karenanya, daun palma disimbolkan sebagai kemenangan dari musim semi atas musim salju atau atau kehidupan atas kematian, dan warna hijau merupakan sebuah campuran dari kuning-biru yang melambangkan amal dan catatan dari pekerjaan jiwa yang baik.
Tradisi Daun Palem
Daun Palma biasa digunakan dalam perayaan Minggu Palma yang menjadi pembuka Pekan Suci Paskah. Upacara pemberkatan daun palma dilakukan di luar gedung gereja dengan suasana yang meriah, terlebih ketika memasuki gedung gereja. Umat akan melambai-lambaikan daun palma sambil menyanyikan pujian-pujian dengan lagu yang meriah.
Biasanya daun palma tersebut akan diletakkan di salib. Di tahun berikutnya, daun palma yang sudah diberkati dalam Perayaan Minggu Palma akan dikumpulkan dan dibakar untuk Rabu Abu.
Demikian pembahasan mengenai sejarah dan makna telur Paskah, kelinci Paskah, dan daun palem yang identik dengan perayaan Paskah. Selamat menyambut Hari Raya Paskah, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dil/apl)