Video yang dinarasikan aksi klitih di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, viral di media sosial. Polisi pun membenarkan kejadian tersebut, namun menolak kejadian disebut klitih.
Hal itu terlihat dalam komentar di Twitter @jumintenkoplak yang mengunggah video aksi klitih tersebut. Dalam postingannya, dia meminta @_polressemarang menindak tegas para pelaku.
"Budaya klitih sudah sampai ke Ungaran. Kejadian semalam di depan dinotoys Ungaran. Mohon @_polressemarang ditindak tegas," tulisnya seperti dikutip detikJateng, Rabu (29/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Postingan itu kemudian dibalas oleh @_polressemarang. Akun tersebut diketahui milik Polres Semarang. Akun itu pun menyebut aksi itu bukan klithih melainkan aksi kenakalan remaja.
"Mohon ijin min, kejadian tersebut bukan klitih ya namun kenakalan remaja karena korban menolak memberikan rokok," balasnya.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Semarang Iptu Pri Handayani membenarkan adanya kejadian tersebut. Peristiwa itu disebutnya terjadi Jalan Letjend Suprapto, Sidomulyo, Ungaran Timur.
"Kejadian tersebut terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.15 WIB lokasinya berada di arah Exit Tol Ungaran atau tepatnya di depan ruko toko mainan anak-anak," ujar Handayani kepada wartawan, Senin, (27/3).
Peristiwa itu bermula saat korban seorang remaja laki-laki (16) warga sedang memperbaiki sepeda motor di pinggir jalan. Ia bersama temannya tiba-tiba didatangi 5 orang dengan menggunakan 2 sepeda motor.
"Mereka meminta rokok, karena korban tidak mempunyai rokok mereka diserang. 2 orang membawa senjata tajam, tapi korban bersama rekannya melarikan diri meminta bantuan warga," imbuhnya.
Korban tidak mengalami luka, tetapi motornya dirusak. Polres Semarang juga sudah menerima laporan dari korban atas kejadian itu.
"Saat ini jajaran Satreskrim Polres Semarang sudah melakukan penyelidikan dan pengumpulan keterangan. Polres Semarang juga mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Semarang untuk tidak berpergian di jam rawan apabila sangat tidak mendesak," tandasnya.
(rih/ahr)