Perampok berpistol menggasak uang Rp 100 juta di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Senin lalu. Mereka menembak korban yang sempat melawan dan seorang warga yang hendak menolong.
Polda Jateng menyebut komplotan tiga rampok itu diduga kabur ke Provinsi Jawa Barat. Dirangkum dari liputan jurnalis detikJateng, berikut detail kasus perampokan sadis yang menimpa Nasirun (45), pemilik toko di Desa Kaliwungu, Senin (27/3).
1. Kesaksian Anak Korban
Saat perampok berpistol menyatroni toko ayahnya, WAF (16) sedang tiduran di kamar sepulang sekolah. Sekitar pukul 14.30 WIB, dia kaget mendengar ibunya berteriak dari arah ruang tamu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus saya langsung keluar kamar. Waktu itu saya lihat bapak lagi jongkok ketakutan ditodong pistol," kata WAF saat ditemui detikJateng, Selasa (28/3/2023).
"Setelah saya keluar kamar sempat dengar suara tembakan. Proyektilnya sampai ke kamar saya. Kalau tidak salah menembak ke arah plafon. Bekasnya ada satu bolong itu di atas," imbuh dia.
2. "Duitnya di Mana Lagi!"
Setelah menembak ke atas, salah satu perampok itu membentak Nasirun agar menunjukkan tempat penyimpanan uangnya.
"Salah satu sempat teriak 'duitnya dimana lagi, duitnya dimana lagi'. Bapak jongkok posisinya," ujar WAF. Melihat WAF keluar dari kamar menuju warung, perampok satunya lagi langsung menodongkan pistol.
"Ada dua pelaku yang pegang pistol masing-masing. Satunya ditodongkan ke arah kepala saya. Satunya ditodong ke arah bapak. Terus satu pelaku berjaga di luar," kata WAF.
WAF langsung menghampiri bapaknya setelah para perampok pergi. Saat itu Nasirun sudah dalam kondisi tertembak setelah sempat mencoba melawan. Seorang warga yang hendak menolong juga ditembak. Kedua korban sama-sama ditembak di kaki.
3. Pistol Warna Silver
Saat ditodong, WAF sempat memperhatikan jenis pistol itu. "Senjatanya pistol sejenis revolver berwarna silver. Saya tahu karena sering bermain game. Selain itu saya juga sering lihat di YouTube," kata WAF.
Selain menggasak uang Rp 100 juta, perampok juga membawa dua ponsel orang tuanya. "Saya waktu itu menangis. Terus yang membawa bapak ke rumah sakit itu saudara naik bak terbuka," sambung dia.
Menurut Dirkrimum Polda Jateng Kombes Johanson Simamora, komplotan perampok itu menggunakan senjata rakitan. "Pistol rakitan ya," kata Johanson di Semarang, Selasa (28/3).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Matikan Lampu Warung
Menurut WAF, saat itu kondisi warung di rumahnya gelap. "Biasanya itu di warung terang. Tapi ini tahu-tahu gelap, kemungkinan dimatikan sama pelaku," kata dia.
Dia menambahkan, perampokan itu berlangsung cepat. "Tidak sampai setengah jam. Saya tidak tahu persis, kayaknya masuk langsung nodong," terangnya.
5. Tempat Transaksi Perbankan
WAF mengatakan warung bapaknya sehari-hari untuk transaksi perbankan oleh warga sekitar.
"Warga biasanya transfer dari sini, makanya banyak uang. Biasanya bapak tidak menyimpan uang di satu tempat saja," jelasnya.
Di rumah itu Nasirun serta istrinya tinggal bersama WAF dan dua adiknya yang masih kecil.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setyoko, Senin (27/3) malam, korban adalah agen BRI Link Kedungreja.
6. Balik Ambil Kresek Isi Uang
Setelah kabur, perampok itu sempat kembali ke warung korban. "Mereka balik lagi ambil kresek berisi uang yang ketinggalan di meja. Setelah itu mereka langsung pergi ke arah utara," terangnya.
Pantauan di lokasi, utara rumah korban berupa area persawahan sepanjang sekitar 1 km. Setelah sawah, terdapat kantor balai desa setempat dan permukiman warga.
7. Lepas 4 Tembakan
Salah satu saksi mata, Sariman (38) mengaku melihat tiga perampok itu memakai helm dan masker.
"Yang dua di dalam dan satu di luar berjaga. Lalu pelaku yang di dalam membentak ke yang punya toko, suruh kasih tahu brankasnya. Yang di depan jaga pintu bawa pistol," kata Sariman saat ditemui di rumahnya, kemarin.
Menurutnya, perampok itu melepaskan tembakan karena korban tak kunjung memberi tahu brankas atau tempat penyimpanan uangnya. Komplotan perampok itu total menembak empat kali.
"Yang di dalam dua (tembakan), yang di luar dua (tembakan). Pelaku bawa dua pistol," tambahnya.
8. Ciri Motor Perampok
Tiga perampok tersebut menggunakan dua sepeda motor, yaitu Honda Grand dan Honda Beat.
"Saya tidak lihat berapa angkanya. Tapi kalau tidak salah sih waktu itu tidak ada pelat nomornya," ujar Sariman.
Dia sempat berusaha lari mengejar para perampok yang sudah tancap gas. Saat kejadian dia mengaku bingung dan ragu untuk membantu. "Itu refleks saja lah. Ada batu ya lempar (meski tidak mengenai perampoknya)," kata Sariman.
9. Kabur ke Jawa Barat
Dirkrimum Polda Jateng, Kombes Johanson Simamora menyebut ada indikasi pelaku kabur ke Provinsi Jawa Barat.
"Kita sudah melakukan penyelidikan, kita koordinasi dengan Polda Jabar, kita duga bahwa pelaku melarikan diri ke wilayah Jawa Barat," ungkap Johanson di Mapolda Jateng, Semarang.
"Dirkrimum Jabar, juga tim kita, tim IT, juga sedang bergerak. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terungkap pelakunya," jelasnya.