.webp)
Jumlah rumah rusak akibat ledakan petasan di Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, ada 28 unit dengan kategori ringan hingga berat. Pemkab Magelang akan memberikan bantuan sosial (bansos) tidak terencana kepada warga yang rumahnya rusak.
"Kalau pelakunya jelas sudah melanggar UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Sedangkan bagi tetangga yang terdampak ini merupakan bencana non-alam," kata Sekda Magelang, Adi Waryanto saat konferensi pers di Polresta Magelang, Selasa (28/3/2023).
"Ini sedang dilakukan asesmen. Kita berupaya membantu sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Saat ini, Pemkab melalui BPBD, Dinsos, PMI, sudah melakukan langkah-langkah untuk membantu logistik," imbuh Adi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi mengatakan saat ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) sedang melakukan asesmen atau penilaian untuk bantuan bagi rumah-rumah yang terdampak.
"Nanti kita usulkan ke Bupati sesuai dengan ketentuan, mungkin bansos tidak terencana, sesuai perundang-undangan yang berlaku," ujar Adi.
"Ini sedang proses oleh DPRKP, dinilai (kerugiannya), kategori berat, sedang, ringan," sambung dia.
Adi juga mengimbau masyarakat agar tidak bermain atau menyimpan petasan.
"Jangan menggunakan memakai, menyimpan, dan sejenisnya, sesuai dengan UU No 12 tahun 1951. Lebih baik berkegiatan, berusaha di sektor lain yang tidak membahayakan siapa pun termasuk dirinya. Agar kejadian di Kaliangkrik ini tidak terulang kembali," pungkasnya.
Sebelumnya, Camat Kaliangkrik Suparyanto mengatakan total rumah rusak akibat ledakan petasan itu ada 28 unit.
"Rumah yang rusak baik itu rusak berat, rusak sedang, rusak ringan, ada 28 rumah. Kita saat ini bersama rekan-rekan Polsek, Koramil dan juga rekan-rekan di kecamatan ngecek ulang," kata Suparyanto di lokasi kejadian, Selasa (28/3).
Mayoritas kerusakan rumah di dekat sumber ledakan petasan Magelang ada di bagian genting. Rumah yang terdekat dengan TKP ledakan banyak yang rusak di bagian pintu maupun jendela.
(dil/ahr)
