Peristiwa krisis nasional pada 29 Maret 1998 melibatkan salah satu organisasi mahasiswa, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang menjadi golongan sayap kanan saat itu. Setiap tanggal 29 Maret diperingati hari lahirnya KAMMI, dan tahun ini merupakan tahun ke-25 KAMMI.
Dikutip dari website resmi KAMMI, Selasa (28/3/2023), KAMMI merupakan organisasi luar kampus yang menghimpun mahasiswa muslim di seluruh Indonesia yang dapat bekerja sama dalam membangun negara dan bangsa Indonesia. KAMMI memiliki peran untuk menjadi wadah mahasiswa Indonesia yang ingin menegakkan keadilan dan kebenaran pada setiap permasalahan yang muncul melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.
Organisasi KAMMI lahir pada hari Minggu tanggal 29 Maret 1998, pukul 13.00 WIB dan bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang. Organisasi ini lahir karena keprihatinan yang mendalam pada kejadian krisis nasional tahun 1998 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang menjadi sorotan keprihatinan KAMMI adalah pada sektor kepemimpinan Presiden Soeharto saat itu yang membuat kepekaan para pimpinan aktivis dakwah kampus di seluruh Indonesia bangkit. KAMMI menggunakan strategi anti kekerasan atau strategi konvensional saat proses pengunduran Presiden Soeharto.
Dikutip dari skripsi berjudul 'Sejarah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) Di Kota Bengkulu' yang disusun oleh Juraini dari IAIN Bengkulu, KAMMI yang di deklarasikan sesaat setelah berakhirnya FSLDK Nasional ke X di Universitas Muhammadiyah Malang merupakan wujud reaksi dari kondisi pemerintahan Indonesia yang perlu dibenahi. KAMMI memiliki tujuan untuk membangun negeri yang madani. Saat ini KAMMI kini sudah ada cabang-cabang di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti di Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bandung, dan lainnya.
Organisasi KAMMI berjalan sesuai dengan apa yang dijalankan peraturan-peraturan organisasi dan selalu pada jalur syariat Islam. KAMMI memiliki prinsip gerakan yang tertulis di GBHO KAMMI pasal 7 Bab 3 di antaranya adalah Kemenangan Islam adalah perjuangan KAMMI, Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI, Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI, Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI dan Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI.
Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/ams)