Mengenal Peringatan Hari Filateli Nasional 29 Maret, Mari Ulik Sejarahnya!

Mengenal Peringatan Hari Filateli Nasional 29 Maret, Mari Ulik Sejarahnya!

Agustin Tri Wardani - detikJateng
Selasa, 28 Mar 2023 12:21 WIB
Memeriahkan penyelenggaraan Asian Games 2018 Pos Indonesia mengeluarkan perangko bertema Asian Games. Perangko itu siap dipasarkan di Kantor Pos Filateli.
Ilustrasi / Memeriahkan penyelenggaraan Asian Games 2018 Pos Indonesia mengeluarkan perangko bertema Asian Games. Perangko itu siap dipasarkan di Kantor Pos Filateli. (Foto: Pradita Utama)
Solo -

Kegemaran mengoleksi benda-benda pos seperti prangko sering dilakukan oleh beberapa orang. Hal itu yang disebut filateli. Aktivitas filateli tersebut diperingati setiap tanggal 29 Maret yang disebut dengan Hari Peringatan Filateli Nasional.

Dikutip dari buku 'Mengenal Filateli di Indonesia' (2002) karya Richard Susilo, peringatan Hari Filateli Indonesia ini berawal dari berdirinya perkumpulan penggemar benda-benda filateli (prangko) pada tanggal 29 Maret 1922 di Batavia yang bernama VPNI (Vereniging van Postzegelverzamelaar in Nederlands Indie).

Saat Indonesia merdeka perkumpulan VPNI mengalami kekosongan pada bagian pengurus dan kegiatan-kegiatannya karena kebanyakan dipegang oleh pihak Belanda. Setelah setahun perkumpulan kembali berjalan dan pada tahun 1947 berubah nama menjadi AVPI (Algemene Vereniging voor Philatelisten in Indonesie), seiring waktu nama perkumpulan kembali diubah menjadi Perkumpulan Umum Philatelis di Indonesia (PUPI), lalu diubah lagi menjadi Perkumpulan Philatelis Indonesia (tanpa singkatan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 1988 barulah dilakukan Kongres Perkumpulan Philatelis Indonesia di Bandar lampung yang sekaligus mengubah nama Perkumpulan Philatelis Indonesia menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia, dan boleh disingkat menjadi PFI sampai sekarang.

Untuk mengikuti perkembangan dunia filateli yang ada di dunia, PFI berhasil menjadi anggota FIP pada Kongres FIP ke-38 di Sofia, Bulgaria, tahun 1969. Selanjutnya pada tahun 1974 bersama-sama anggota FIP lainnya di wilayah Asia, mendirikan sebuah federasi filateli regional dengan nama Federation of Inter-Asian Philately (FIAP).

ADVERTISEMENT

Dikutip dari sumber yang sama, arti dari filateli berasal dari bahasa Yunani 'Philateli' yang terdiri dari dua kata yaitu Philos yang berarti teman, Ateleia yang berarti bebas bea, dan kini diganti penulisan menjadi Filateli. Dari penjabaran tersebut dapat digabungkan sehingga arti filateli menjadi membebaskan teman atau kawan dari bea pos.

Wujud dari bea pos yang dimaksud berupa prangko yang telah dibayarkan oleh si pengirim dan dilekatkan pada sampul surat sebagai bukti. Lalu untuk pelunasannya ditandai dengan pemberian cap tanggal pos.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Di Indonesia prangko diterbitkan pertama kali oleh Pemerintah Hindia Belanda, pada tanggal 1 April 1864. Prangko tersebut berwarna merah anggur dengan harga nominal 10 cent dan menampilkan gambar Raja Willem III. Pada awalnya prangko hanya memuat gambar Kepala Negara (Raja dan Ratu), lambang Negara atau angka yang menunjukkan harga nominal saja. Perkembangan selanjutnya memunculkan prangko dengan berbagai macam rancangan.

Motivasi-motivasi yang membuat seseorang memiliki hobi filateli adalah untuk investasi, ketertarikan pada keindahan rancangan prangko, dan ketertarikan pada cerita dibalik setiap desain prangko yang menggambarkan keadaan suatu zaman.

Seseorang yang ingin memiliki hobi filateli sejati harus memahami dasar-dasar pengetahuan filateli yaitu harus mengetahui asal negara prangko, mengenal keadaan pasaran nilai prangko, mengetahui jenis prangko (umum atau khusus), mengerti nilai prangko, mengerti kondisi dan keadaan fisik prangko, memahami tanda-tanda pada prangko, mengetahui cara membersihkan prangko, dan bisa membedakan mana prangko resmi dan palsu.

Perlengkapan-perlengkapan dalam dunia filateli pun juga perlu dipersiapkan, seperti album prangko, album polos, album bergambar, album sisip, album jepit, album SHP, album booklet, dan album sheet atau album blok, pinset, kaca pembesar, pengukur gigi prangko, katalog prangko, album stok, hawid, alat pendeteksi prangko, dan alat penunjuk warna.

Selain prangko, benda-benda ini juga disebut sebagai benda filateli seperti carik kenangan, sampul hari pertama, sampul peringatan dengan cap khusus, kartu maksimum, karnet, kartu pos, dan album prangko poket.

Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads