Cerita Jokowi 3 Tahun Tangani COVID-19: Debat Sehari-hari

Nasional

Cerita Jokowi 3 Tahun Tangani COVID-19: Debat Sehari-hari

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 20 Mar 2023 12:00 WIB
Jokowi (YouTube Kementerian Kesehatan)
Presiden Jokowi Foto: (YouTube Kementerian Kesehatan).
Solo -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap cerita saat awal mula Corona atau COVID-19 masuk ke Indonesia sekitar tiga tahun lalu. Mantan Wali Kota Solo itu berujar jika waktu itu hari-hari awal pandemi diisi dengan perdebatan.

"Tiga tahun lalu ketika pandemi COVID masuk ke Indonesia kita semuanya merasakan dan kita semua bekerja keras untuk menyelamatkan rakyat kita," kata Jokowi dalam sambutannya di acara PPKM Award, yang digelar di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023) dikutip dari detikNews.

Jokowi menyampaikan saat itu pemerintah melakukan evakuasi terhadap WNI dari negara lain yang lebih dulu mengalami penyebaran Corona. Dia mengatakan pemerintah juga menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan seperti karantina hingga menyediakan bantuan sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuatu yang semua negara belum memiliki pengetahuan apapun mengenai ini, dan kita semua juga belum memiliki pengetahuan dan pengalaman apapun menangani pandemi ini," beber Jokowi.

Pada masa itu, Jokowi masih ingat betul momen perdebatan yang terjadi selama berhari-hari. Dia mengatakan perdebatan itu seputar lockdown atau tidak.

ADVERTISEMENT

"Bapak-Ibu pasti ingat kita berdebat berhari-hari mengenai lockdown atau tidak lockdown, secara nasional atau secara terbatas di kabupaten atau provinsi. Karena apa? Kita belum punya pengalaman pandemi. Semuanya, kalau ada perdebatan itu saya nilai wajar, dan tidak ada yang tahu mana yang tepat mana yang tidak tepat, ini yang bener atau yang ini sehingga semua saya dengarkan, semua kritik saya dengarkan, masukan saya dengarkan," ujar Jokowi.

Kakek Jan Ethes itu menuturkan semua masukan didengar sebelum akhirnya mengambil kebijakan PSBB hingga PPKM. Jokowi mengatakan tak ada yang bisa diprediksi saat itu.

"Kita belajar, yang dimintai pendapat, mereka juga baru belajar, belajar kepada yang baru belajar," ujarnya.

"Dan kita harus memutuskan keputusan yang tepat untuk menjamin keselamatan rakyat, tidak mudah, tidak mudah. Suasana awal-awal mencekam, kejadian besok apa, kejadian bulan depan apa, tidak bisa dihitung tidak bisa diprediksi," ujarnya.




(apl/sip)


Hide Ads