Cerita Puan Maharani Sering Ngintil Megawati Belajar Politik

Cerita Puan Maharani Sering Ngintil Megawati Belajar Politik

Jarmaji - detikJateng
Sabtu, 18 Mar 2023 22:30 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Boyolali, Sabtu (18/3/2023).
Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Boyolali (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Boyolali -

Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, mengaku selalu belajar dari ibunya, Megawati Soekarnoputri dalam hal politik. Puan mengaku sering mengikuti ibunya saat turun ke masyarakat.

"Ya betul, saya dulu ngintil (mengikuti) ibu saya ke mana-mana sampai sekarang bisa kaya gini ya karena turun ke lapangan. Sampai saya bisa percaya diri, turun ke lapangan dan lain-lain," kata Puan Maharani.

Hal itu disampaikan Puan Maharani saat Konsolidasi Partai di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan Boyolali, Sabtu (18/3/2023). Acara itu berlangsung di gedung Panti Marhaen, Kantor DPC PDIP Boyolali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puan pun mengingatkan perlunya turun langsung menjaring aspirasi dari masyarakat. "Saya bisa pidato kayak gini ya karena turun, turun (ke lapangan)," terang Puan.

Saat pengarahan itu, Puan juga bercerita tentang perjalanan karier politiknya. Meski anak Megawati, Puan mengaku tak pernah diberi 'karpet merah' dan harus terus belajar.

ADVERTISEMENT

Dia pun mengenang masa-masa awal mengawali karier politiknya. Puan sempat kaget saat awal-awal maju ke politik tahun 2009.

"Saya harus akui waktu pertama kali maju DPR, kok begini suasananya, tapi saya merasa ini harus dihadapi. Inilah PDI Perjuangan, dan yang kedua inilah yang harus saya lakukan turun ke lapangan bersama keluarga saya, PDI Perjuangan," jelasnya.

Puan menyampaikan selalu melaporkan hasil aspirasinya dari masyarakat ke Megawati.

"Saya sampaikan ke Ibu saya. Ibu selalu mengatakan turun terus Puan, maju terus Puan. Turun ke lapangan nantinya kamu akan bisa merasakan roso. Roso, bukan rasa," tuturnya.

Puan menambahkan, bahwa karier politik yang dia capai saat ini bukan sesuatu yang ujug-ujug atau begitu saja. Tetapi melalui proses dan kerja keras.

"Saya ceritakan ini untuk memberikan semangat kepada kader-kader struktural yang mungkin baru-baru banyak di Boyolali. Bahwa untuk menjadi seperi ini itu bukannya sak dek sak nyet. Ini saya sudah sejak 2006 saya di PDI Perjuangan dengan pasang surut dan dinamikanya," paparnya.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads