Wali Kota Solo dan putra pertamanya Jan Ethes Srinarendra mengikuti pawai ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi di Kota Solo. Perayaan Nyepi dengan pawai ogoh-ogoh itu digelar di halaman Balai Kota Solo.
Pantauan detikJateng, Gibran dan Jan Ethes tampak mengenakan kemeja putih, udeng, dan kamen khas Bali. Keduanya lalu berjalan mengikuti rombongan pawai.
Untuk rute pawai Ogoh-ogoh sendiri hanya memutari jalan Jendral Sudirman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mulai dari halaman Balai Kota Solo, jalur kirab ogoh-ogoh ini menggunakan Jalan Jenderal Sudirman hingga Gladag kembali lagi ke Balai Kota," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Solo, Ida Bagus Komang Sarnawa di Balai Kota Solo, Sabtu (18/3/2023).
Sarnawa mengaku terharu dengan perayaan hari Raya Nyepi yang pertama kali di Solo ini. Apalagi, umat Hindu di Kota Solo tidak banyak.
"Kami sangat haru sekali baru pertama kali ini umat Hindu yang sedikit di Surakarta ternyata terwujud toleransi yang ada di kota Surakarta," ujarnya.
Dia mengungkapkan, pawai ogoh-ogoh ini sebagai wujud untuk menetralkan mahluk jahat menjadi baik lagi.
"Pawai ogoh-ogoh itu termasuk menetralisir agar makhluk kosmos menjadi baik lagi. Usai pawai nanti terus yang tanggal 19-nya kita mengadakan melasti di Umbul Pengging Banyudono Boyolali jam 08.30 WIB," terang Sarnawa.
Dia berharap kegiatan Nyepi ini bisa digelar rutin pada tahun-tahun depan dengan seizin Wali Kota Solo.
"Harapan ke depan semoga lebih semangat lagi dan tentu juga saya izin daripada sehingga moderasi beragama toleransi kerukunan antar umat beragama bisa menjadi wujud nyata," terang dia.
Sementara itu, di sepanjang jalan Jendral Sudirman tampak antusiasme masyarakat Solo menyaksikan pawai ogoh-ogoh. Pawai ogoh-ogoh diikuti oleh 23 kelompok dari berbagai daerah di Solo Raya.
(ams/ams)











































