Bus Batik Solo Trans (BST) menabrak gapura Jurug pagi tadi. Gapura yang merupakan benda cagar budaya (BCB) itu pun rusak. Untuk memperbaiki gapura itu, Dinas Kebudayaan bakal melakukan kajian terlebih dahulu.
"Ini akan dirapatkan dengan dinas terkait, Dishub, PUPR, Tim TACB. Kajian akan didampingi Balai Pelestarian Cagar Budaya," kata Kabid Pelestarian Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Sungkono, saat dihubungi wartawan, Selasa (14/3/2023).
"Karena ini dalam kondisi darurat, minimal 2 minggu harus sudah dilakukan," imbuh Sungkono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sungkono menjelaskan, perbaikan itu akan mengembalikan kondisi gapura Jurug seperti semula. Perbaikan itu menggunakan batu bata yang sama, meski ada batu bata yang sudah tercecer di bawah.
Pihaknya juga meminta pemasangan garis polisi untuk mengamankan bahan yang sudah terpecah itu.
"Kita kembalikan, yang masih bisa dikembalikan ya dikembalikan, nunggu dari BPCB. Kita juga minta untuk diberi garis polisi untuk mengamankan," ujarnya.
Menurut Sungkono, gapura Jurug itu statusnya masuk dalam cagar budaya tingkat kota.
"Iya siang ini kita rapatkan. Kita kembalikan sesuai dengan foto-foto yang masih kita punya. Akan ada kajian terlebih dahulu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bus BST menabrak gapura Jurug, pagi tadi. Pantauan detikJateng, Selasa (14/3) pukul 09.00 WIB, sisi selatan gapura itu mengalami kerusakan.
Lalu ada beberapa bangunan dari gapura tersebut yang hancur sebagian. Terlihat batu bata juga berserakan di tanah akibat benturan keras dari BST.
(dil/sip)