Diguyur Abu Merapi, Pertanian Bunga Kol dan Brokoli di Boyolali Rusak

Diguyur Abu Merapi, Pertanian Bunga Kol dan Brokoli di Boyolali Rusak

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 14 Mar 2023 16:36 WIB
Tanaman bunga kol di Boyolali yang rusak diguyur abu vulkanik Merapi.
Tanaman bunga kol di Boyolali yang rusak diguyur abu vulkanik Merapi. Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Hujan abu akibat erupsi gunung Merapi di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, berdampak pada tanaman pertanian warga. Ada sekitar 212 hektare tanaman sayuran warga yang terkena hujan abu.

Sebagian tanaman milik warga masih bisa terselamatkan meski terkena guyuran abu vulkanik. Namun, beberapa tanaman tertentu menjadi rusak, seperti bunga kol dan brokoli.

"Berdasarkan hasil observasi di lapangan dampak pasca erupsi Gunung Merapi, ada sekitar 212 hektare lahan pertanian warga di tiga desa yang terdampak hujan abu," kata Asisten II Setda Boyolali, Insan Adi Asmono, kepada para wartawan, Selasa (14/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahan pertanian seluas ratusan hektare yang terkena hujan abu itu terdiri sejumlah komoditas tanaman sayuran. Antara lain bunga kol, brokoli, aneka jenis cabai, labu siam, tomat, buncis, dan aneka sawi.

Kebanyakan tanaman milik para petani yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi. Yaitu Desa Tlogolele, Klakah, dan sebagian Jrakah itu tertutup abu vulkanik.

ADVERTISEMENT

Adapun ketebalan abu pada tanaman merata dan hampir menutupi seluruh permukaan daun. Namun tanaman masih berdiri tegak tidak layu.

"Kondisi sayuran jenis umbi-umbian aman. Untuk buah cabai yang siap panen aman, buah tomat yang siap panen agak mengalami kerusakan dan cenderung berubah warna gelap. Tanaman cabai mengalami percepatan penuaan atau penuaan dini di mana buah lebih cepat matang dan berpotensi usia panen akan lebih cepat karena kondisi lingkungan panas," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan tanaman bunga kol dan brokoli yang siap panen tak bisa diselamatkan. Karena bunga kol dan brokoli yang relatif lembut, jika terpapar abu vulkanik, dicuci pun tak bisa hilang.

Bunga kol dan brokoli yang sudah berbunga dan siap panen akan rusak terpapar pasir dan abu vulkanik. Meskipun telah dilakukan pencucian pasca-petik, bunga akan berubah warna menjadi kuning gelap dan tidak laku bila dijual.

"Khusus untuk tanaman bunga kol dan brokoli tidak bisa diselamatkan, karena bunga kol itu relatif lembut, Ketika terpapar pasir dan abu vulkanik itu dicuci pun nggak bisa, masih lengket. Jadi yang gagal tidak bisa diselamatkan," papar Bambang kepada para wartawan.

Sedangkan tanaman loncang, kentang, bawang merah kuat bertahan, dan cenderung aman. Yang dilakukan petani saat ini adalah berupaya menghilangkan abu yang menempel pada tanaman dengan cara menggoyang pohon dan mengibas-ngibas dengan kemoceng.

Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 34 hektare lahan tanaman bunga kol yang terdampak abu Merapi. Sedangkan luasan lahan brokoli yang terkena abu Merapi sekitar 21 hektare.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads