Sekolah Dasar Negeri (SDN) Krinjing 2, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, di lereng Gunung Merapi memberlakukan kebijakan siswa belajar di rumah. Hal ini diambil menyusul Gunung Merapi erupsi.
Kepala SDN Krinjing 2, Kartini mengatakan guru telah berembuk mempertimbangkan sisi positif dan negatif. Mengingat lokasi SDN Krinjing 2 hanya berjarak sekitar 5 km dari puncak Merapi.
"Korwil (Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Dukun) tadi malam instruksi untuk pembelajaran lebih tahu kondisi Gunung Merapi (sekolah)," kata Kartini kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (13/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi tadi seluruh siswa SDN Krinjing 2 sempat masuk sekolah. Siswa kelas I sampai V bersih-bersih sekolah kemudian diberi pengumuman terkait kebijakan belajar di rumah.
"Hari ini siswa pulang jam 10.00 WIB," ujarnya.
Menurutnya, siswa pagi tadi sudah diberikan tugas dan besok ke sekolah hanya mengumpulkan tugas lalu pulang ke rumah. Kebijakan tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"(Kelas I-V) Tiap hari masuk mengumpulkan tugas, terus pulang," ujarnya
Sedangkan siswa kelas VI karena tengah masa ujian maka tetap masuk ke sekolah. "Untuk kelas VI ujian praktik masuk sampai jam 10.00," jelasnya.
Terpisah, erupsi Merapi memicu hujan abu vulkanik di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang. Seperti di SMP 2 Dukun, Kecamatan Dukun, yang turut terdampak hujan abu.
Hari ini, seluruh siswa SMP 2 Dukun, melakukan pembersihan abu vulkanik yang menyelimuti sekolahnya. Dengan peralatan seadanya, para siswa membersihkan abu yang mencapai ketebalan hingga 3 milimeter itu.
"Ketebalan 2 sampai 3 mili. Sekolah ini jarak dengan puncak Merapi sekitar 5 km," kata Kepala SMP 2 Dukun, Muhammad Sobirin, kepada detikJateng di ruang kerjanya, Senin (13/3).
Sobirin mengatakan sedianya hari ini ada perlombaan setelah PTS (penilaian tengah semester), akhirnya ditunda.
"Hari Minggu, bapak ibu guru dan TU, sebagian sudah membersihkan lapangan. Jalan masuk, tadi pagi anak-anak bisa melaksanakan upacara. Sedianya setelah upacara perlombaan mulai Senin sampai Sabtu, tadi kerja bakti," ujarnya.
Perlombaan hari Senin, kata dia, ditunda untuk bersih-bersih. Pembersihan dilakukan dengan penyemprotan.
"Pas Sabtu, siswa sudah pulang karena tes terakhir cuma satu mata pelajaran. Di sini total siswa ada 230 anak," kata dia.
(rih/aku)