Tim voli putri Bandung bjb Tandamata dan Jakarta Pertamina Fastron sudah dipastikan meraih tiket Grand Final Proliga 2023. Meski demikian, duel kedua tim yang berjumpa di laga terakhir Final Four tetap berlangsung sengit.
Dalam laga di GOR Sritex Arena, Kota Solo, Minggu (12/3/2023), Bandung bjb Tandamata bermain full tim. Sejumlah bintangnya seperti Shella Bernadhetha, Caren Kapucu, dan Wilda Siti Nurfadhilah langsung diturunkan sejak set pertama. Sementara Jakarta Pertamina Fastron hanya menurunkan pemain lokal seperti Yolla Yuliana, Megawati, dan pemain muda Gendis.
Bjb Tandamata berhasil mengamankan set pertama dengan skor 25-18. Determinasi bjb Tandamata masih berlanjut di set kedua dengan mengambil set dengan skor 25-17.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ingin menyerah begitu saja, Pertamina Fastron bangkit di set ketiga. Mereka mencuri set ketiga dengan skor 25-14.
Pertamina Fastron semakin agresif di awal set keempat, mereka memimpin terlebih dahulu hingga mendapat 6-0. Bjb Tandamata mencoba merespons dan terus mengejar poin hingga 15-14. Unggul materi pemain, bjb Tandamata menutup set keempat dengan skor 25-23.
Hasil ini membuat Bandung bjb Tandamata unggul 3-1 atas Jakarta Pertamina Fastron. Alhasil, Bandung bjb Tandamata keluar sebagai juara putaran tiga dan mendapat hadiah Rp 60 juta.
Asisten Manager Bandung bjb Tandamata, Adik Rega Pahla mengatakan meski timnya sudah dipastikan masuk final, namun mereka tetap ingin menyapu bersih kemenangan.
"Teman-teman fight hari ini. Tidak ada mengalah, kita berhasil menang," kata Adik usai laga.
Sementara itu, pelatih Jakarta Pertamina Fastron, Eko Waluyo mengatakan tak ada niatan timnya menurunkan tim lapis kedua dalam laga ini. Sebab, timnya juga mengincar juara putaran ketiga untuk mendongkrak mental tim.
Kondisi skuadnya terutama pemain asing yang sedang kurang baik sehingga mengharuskan mereka istirahat di hotel. Pemain lokal dengan komposisi pemain muda dan senior diturunkan.
"Sebenarnya tidak lapis kedua, semua yang siap, yang kita pasang. Kita bermain baik, mereka tertekan karena kita main enjoy. Tapi jam terbang tetap yang menentukan," kata Eko.
(rih/rih)