Sebatang pohon randu alas raksasa tumbuh subur di Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Pohon yang diperkirakan berusia ratusan tahun itu rentang batang bawahnya sebesar bak truk.
Pohon randu kuno itu dengan mudah bisa ditemukan karena letaknya di pinggir desa, di perbatasan Dusun Randulanang dan Dukuh. Pantauan detikJateng, daunnya yang rimbun membuat suasana sekitar pohon itu selalu teduh.
Batangnya terlindungi karena sekeliling dipagari tembok setinggi sekitar 1,5 meter. Bahkan di selatan pohon diberi pagar besi setinggi sekitar 2 meter yang bisa dibuka tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di selatan pohon terlihat halaman dicor semen cukup bersih. Dilengkapi dengan kolam penampungan air untuk warga sekitar.
Dari halaman di selatan pohon itu baru tampak ukuran pohon yang sebenarnya. Bentang batang bawah randu alas tersebut terlihat sangat lebar, antara 8-10 meter.
Diameter tengah pohon antara 2- 3 meter. Terdapat rongga persis di tengah batang pohon bagian bawah dan bisa untuk dimasuki tubuh orang dewasa.
Haryanto (61) warga setempat menyatakan pohon tersebut menjadi tetenger (penanda) desa sejak lama. Usia pohon itu diperkirakan ratusan tahun.
"Randu alas itu sejak mbah-mbah dulu sudah seperti itu, sudah sebesar itu. Saya lahir juga sudah begitu kondisinya, mungkin ratusan tahun," ungkap Haryanto kepada detikJateng, Sabtu (11/3/2023).
![]() |
Haryanto menyatakan tidak ada yang tahu pasti atau catatan kapan pohon randu alas itu ditanam. Di bawah pohon juga tidak ada penanda atau apapun.
"Di bawahnya tidak ada apa-apa, ya hanya pohon. Usianya sudah lama sekali, sedari dulu sudah seperti itu," jelas Haryanto yang juga Kaur Umum dan Perencanaan Desa Randulanang.
Jumakir (53), warga setempat mengatakan pohon itu menjadi nama asal usul desa. Karena ada pohon randu alas itu, dusun dinamakan Randulanang.
"Dusun lokasi pohon namanya Dusun Randulanang. Jadinya itu asal usul, cikal bakal nama desa," ungkap Jumakir kepada detikJateng.
Jumakir mengatakan ukuran pohon itu berapa belum pernah ada yang mengukur. Tapi diperkirakan 10 orang pun belum cukup untuk merangkul pohon tersebut.
"Kalau 3 orang jelas tidak cukup, mungkin 10 orang saja juga tidak cukup. Itu di dalam ada rongga yang dimasuki 5 orang saja cukup kok," imbuh Jumakir.
(ahr/ahr)