Bupati Kendal Dico Ganinduto menceritakan keresahannya terkait jalan rusak di wilayahnya yang kini dijuluki wisata 'jeglongan sewu'. Dia mengatakan sampai menangis dan tak bisa tidur karena jalan yang rusak parah.
Dico menyampaikan itu saat mengikuti rapat penanganan infrastruktur Jawa Tengah (Jateng) di Gedung Gradika, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (8/3/2023). Rapat itu dipimpin Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
"Saya juga mengikuti sosmed Pak Gub beberapa hari terakhir bapak gubernur juga upload terkait wisata baru wisata 'jeglongan sewu' yang itu sebenarnya di Kendal bukan hanya wisata baru tapi sudah dilakukan trial, Pak Gub. Jadi mereka itu sudah mengupload video melihat jeglongan sewu itu seperti apa," ujar Dico.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dico mengaku menangis melihat fenomena tersebut. Namun, dia menangis bukan karena tersindir kritik masyarakat.
"Saya juga sudah melihat seperti apa dan saya nangis melihat video itu bukan masalah sindirannya tapi kalau benar-benar terjadi korban jiwa dengan adanya jalan rusak ini yang bikin saya benar-benar, saya setiap hari tidur juga susah," jelasnya.
Dico pun mengapresiasi rapat koordinasi tersebut. Dia berharap rapat itu memunculkan solusi.
Dico lalu melaporkan ada beberapa ruas jalan provinsi dan jalan nasional di Kendal yang rusak parah. Keluhan itu dirasakan masyarakat setiap tahun.
"Tiga ruas yang jalannya sangat rusak dan saya rasa teman-teman sudah mengetahui juga. Pertama adalah ruas Pantura dari Kaliwungu sampai Weleri itu adalah ruas jalan nasional. Ruas yang kedua ruas Sukorejo merupakan jalan provinsi, dan ruas ketiga adalah Boja, Cangkringan dan ini juga merupakan ruas provinsu. Dan ini sebenarnya rutinitas karena tahun lalu juga terjadi," ungkapnya.
Pihaknya juga sudah menghubungi otoritas terkait di tingkat provinsi dan pusat. Namun, Pemkab Kendal hanya diminta menunggu musim hujan selesai.
"Sehingga hujan berhari-hari, berminggu-minggu kan ini tidak mungkin diperbaiki. Sedangkan lubangnya bukan lubang yang satu-dua tapi banyak sekali, khususnya di Jalan Pantura, ruas Weleri-Sukorejo ini sangat bahaya sekali," kata Dico.
Selengkapnya di halaman berikut.
Dico juga menyarankan agar perbaikan jalan sementara dilakukan dengan Lapis Pondasi Atas (LPA) atau base course. Hal itu dinilai bisa digunakan sementara menambal dengan aspal belum memungkinkan. Jalan ruas Pemkab Kendal juga sudah menerapkan itu.
"Karena kalau kita menunggu hujan berhenti kita tidak tahu itu nanti korban jiwa berapa yang jatuh. Kalau velg-velg rusak sudah banyak sekali laporan ke saya," katanya.
Sementara menunggu jalan rusak diperbaiki, Dico menyebut penanggung jawab jalan juga bisa memberi rambu agar masyarakat waspada. Pemkab Kendal juga akan menambah penerangan jalan di ruas-ruas yang rusak pada anggaran perubahan.
"Saya minta semua jalan-jalan ruas yang memang itu rusak setiap tahunnya daya minta penerangan jalannya ditingkatkan dan itu tanggung jawab Pemkab Kendal dan kita lakukan di anggaran perubahan," pungkasnya.