Tanah longsor terjadi di Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Data sementara, korban meninggal 15 orang dan puluhan orang masih dicari.
"Itu ada sekitar 50 orang korban diperkirakan, untuk jelasnya pastinya kita belum tahu dan 15 orang sudah dievakuasi dengan kondisi meninggal dunia," kata Kepala Kantor Basarnas Natuna Rahmansyah saat dihubungi, Senin (6/3/2023) dilansir detikNews.
Rahman mengungkapkan sinyal di lokasi longsor terputus dan cuaca hujan. Rahman dan rombongan Basarnas Natuna kini tengah dalam perjalanan menggunakan kapal milik kabupaten setempat menuju Pulau Serasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sinyal kebetulan terputus, kurang bagus. Ada memang titik-titik yang bisa terima sinyal. Kebetulan cuaca di sana hujan. Kita udah di Pulau Subi ini," jelasnya.
Rahman mengatakan perlu waktu 6-8 jam dari Dermaga Pinanggih untuk sampai ke Pulau Serasan menggunakan jalur laut. Rahman dan tim berangkat pukul 04.00 WIB.
"Diperkirakan 2,5 jam lagi sampai. Kalau dari Dermaga Pinanggih diperkirakan 6-8 jam tergantung cuaca cukup ekstrem gelombang sampai 4 meteran. Kita berangkat dari kapal pukul 4 sore," ucapnya.
Rahman belum dapat memastikan jumlah rumah dan kepala keluarga yang terdampak. Komunikasi dengan tim di lokasi disebutnya tengah terputus.
"Karena cuaca masih hujan, kita nggak berani gerak, karena tanah kan masih labil. Kita data dari camat dan unit siaga itu diperkirakan masih diperkirakan 50 orang. Belum bisa kita pastikan, komunikasi kita terputus dengan tim di sana," imbuhnya.
Longsor di Natuna
Tanah longsor terjadi di Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt mengatakan bencana alam tersebut bermula saat hujan lebat mengguyur pada Minggu (5/3). Hujan tak kunjung berhenti hingga Senin (6/3).
"Pada hari Minggu tanggal 05 Maret 2023. Sekira pukul 18.30 WIB mulai terjadi hujan lebat di daerah Desa Air Nusa Kecamatan Serasan Timur yang tak kunjung berhenti sampai pada hari Senin tanggal 06 Maret 2023," kata Harry melalui keterangan tertulis, Senin (6/3).
Pada pukul 04.30 WIB, longsor pun terjadi. Longsor itu menimbun rumah, kebun, hingga sumber air minum warga.
"Sekira pukul 04.30 WIB di daerah bukit rumah lekuk mengalami tanah longsor yang mengakibatkan rumah, kebun warga dan sumber air minum milik warga tidak berfungsi disebabkan tertimbun oleh tanah longsor," lanjutnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Sekira pukul 06.30 WIB Kepala Desa Aparatur Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas Polsek Serasan serta masyarakat Kec. Serasan dan Serasan Timur langsung menuju TKP lokasi tempat kejadian tanah longsor melaksanakan gotong royong pembersihan sisa-sisa tanah longsor," tutur Harry.
Polisi juga telah memasang garis polisi guna mengamankan tempat kejadian perkara. Satgas Bencana Alam Polres Natuna juga langsung berangkat menuju Kecamatan Serasan untuk membantu proses evakuasi.
Harry mengungkapkan, akibat dari bencana alam tersebut, 50 orang juga belum ditemukan. "Diperkirakan -+ 50 korban dampak tanah longsor yang belum ditemukan," kata dia.
Simak Video "Video: Banjir Terjang Kolombia, Jalanan-Rumah Hancur"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)