3 Pernyataan Geram Kapolda Jateng soal Polisi Jadi Calo Masuk Bintara

3 Pernyataan Geram Kapolda Jateng soal Polisi Jadi Calo Masuk Bintara

Agustin Tri Wardani - detikJateng
Senin, 06 Mar 2023 16:22 WIB
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di Batang, Selasa (4/10/2022).
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Solo -

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi murka mengetahui anak buahnya terlibat percaloan seleksi penerimaan Bintara Polri. Dirinya melayangkan ancaman keras kepada anggotanya agar tidak 'menembak di atas kuda'.

Momen kemarahan mantan Kapolresta Solo itu diunggah oleh akun Instagram resmi Polda Jateng @humas_poldajateng, hari ini. Dalam unggahan itu, Luthfi menyampaikan arahan agar anggotanya tidak sekali-kali mencoba menjadi calo seleksi penerimaan Bintara Polri.

Berikut ini 3 pernyataan geram Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jangan Kotori Masyarakat

Kemarahan Luthfi terlihat pada unggahan akun Instagram resmi Polda Jateng @Humas_poldajateng, Senin (6/3/2023) pagi. Saat itu Luthfi menyampaikan kekecewaannya terkait 5 anggota polisi di wilayah Polda Jateng yang diduga menjadi calo dalam proses seleksi penerimaan Bintara Polri.

Luthfi menyampaikan arahan kepada anggota lainnya agar tidak sekali-sekali mencoba menjadi calo seleksi penerimaan Bintara Polri. Dirinya meminta agar seleksi tersebut tidak dikotori oleh perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

"Jangan kotori masyarakat kita yang ingin menjadi anggota Polri dengan perbuatan yang cela, yang kemarin viral itu (calo)," tegasnya.

2. Tidak Pandang Bulu

Ahmad Luthfi menyikapi dengan tegas kelima anggota Polisi Jateng yang diduga terlibat kasus KKN dalam seleksi penerimaan Bintara Polri tersebut. Dirinya menyebut tidak akan pandang bulu terhadap anggotanya yang melanggar.

"Dan saya tidak akan pandang bulu karena marwah anggota Polri adalah ditentukan pada saat kalian masuk menjadi anggota Polri. Kalau itu sudah kotor maka barang tidak mungkin anggota Polri kita akan dikotori oleh manusia-manusia tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

3. Masukkan ke Kandang Kuda

Luthfi juga mengancam dengan sanksi yang cukup keras kepada anggotanya yang nekat 'nembak di atas kuda'. Istilah 'menembak di atas kuda' sendiri memiliki makna seorang anggota yang memberikan janji bisa meloloskan peserta dalam seleksi masuk anggota Polri.

"Kalau masih ada anggota Polri yang coba-coba 'nembak di atas kuda' tidak hanya kita hukum disiplin maupun kode etik, masukkan ke kandang kuda itu!" tegas Ahmad Luthfi saat memberikan pengarahan kepada anggota di Mapolda Jateng, Senin (6/3/2023).

Untuk diketahui, lima anggota Polisi Jateng diduga terlibat kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam penerimaan Bintara Polri. Kelimanya segera menjalani sidang etik.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy mengungkapkan kelima polisi itu diduga KKN dalam proses seleksi penerimaan Bintara Polri gelombang tahun 2022. Kelima anggota polisi itu ada yang berpangkat bintara hingga Kompol.

"Adapun kelima orang terdiri dari dua Kompol, satu AKP, dan tiga Bintara," kata Iqbal lewat pesan singkat, Kamis (2/3).

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di detikJateng dan ditulis ulang oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Halaman 2 dari 2
(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads