Warga Desa Doropayung Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah masih kebanjiran. Warga mengeluh banjir di desanya tiga kali melanda selama dua bulan ini.
Pantauan detikJateng di lokasi, Senin (6/3/2023) pukul 14.30 WIB genangan banjir masih merendam permukiman warga Desa Doropayung. Kedalaman banjir masih di atas satu meter lebih.
Aktivitas warga juga masih lumpuh. Warga pun tidak bisa bekerja karena rumahnya masih tergenang banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga Sulastri (50) mengatakan genangan banjir masih merendam permukiman warga. Menurutnya kedalaman genangan banjir berangsur surut dibandingkan hari Minggu (5/3) kemarin.
"Ini kemarin sempat masuk ke dalam rumah, tapi ini berangsur surut, kedalaman di jalanan permukiman desa masih 50 sentimeter," kata Sulastri kepada detikJateng ditemui di lokasi.
![]() |
Meski demikian, Sulastri masih khawatir juga banjir kembali naik lagi. Sebab cuaca curah hujan belum menentu.
"Terus hujan, kalau ketambahan lagi ya bisa tambah," jelasnya.
Sulastri mengaku dampak banjir menyebabkan dia tidak bisa bekerja berjualan. Menurutnya dia sudah sebulan belakangan tidak bisa berjualan makanan, karena dua bulan sudah dilanda banjir tiga kali.
"Dua bulan tiga kali dilanda banjir, tahun baru tidak jualan 16 hari, datang lagi kedua banjir lagi tapi tidak besar, tidak sampai ke masuk rumah, terus akhir bulan kemarin ada banjir lagi sampai sekarang," terang dia.
Sulastri pun sempat mengungsi ke rumah saudaranya karena tidak terendam banjir.
Diwawancara terpisah, Kalak BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan masih ada 55 desa di sembilan kecamatan di Pati yang kebanjiran. Dikatakan dia banjir disebabkan karena curah hujan dan menyebabkan Sungai Silugonggo meluap ke permukiman warga.
"Dari data yang ada 55 desa di sembilan kecamatan yang sampai sekarang masih kebanjiran," jelas Martinus kepada wartawan di Pati siang ini.
(apl/sip)